“Momen Hakordia tepat untuk menanamkan integritas. Hari Antikorupsi ini juga tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Bapak/Ibu orangtua dan guru, mari kita dampingi anak-anak untuk menumbuhkan integritas dan dapat menjadi generasi emas yang terlibat dalam pembangunan negara kelak,” ujarnya.
Inspektur Inspektorat Kabupaten Bojonegoro Teguh Prihandono menjelaskan, acara Hakordia ini dilaksanakan serentak secara nasional dimulai 1 Desember dan dipusatkan di Surabaya. Dalam hal ini, Inspektorat mengemban amanat menyelenggarakan beberapa acara yang ditujukan pada anak usia dini supaya mengerti dan memahami apa itu korupsi. Selain itu turut serta dalam membentuk watak anak muda supaya tangguh.
“Tahun sebelumnya, peringatan Hakordia berupa lomba menggambar tema antikorupsi. Gambar-gambarnya sangat bagus dan menginspirasi. Untuk tahun ini lebih banyak mencoba membuat suatu visualisasi tidak hanya gambar dan kata-kata tapi berupa film pendek dan bermain game Integrity Goals,” pungkasnya.
Teguh juga menyampaikan informasi perolehan Penghargaan Pengendalian Gratifikasi Tahun 2022 dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Insan UPG (Unit Pengendali Gratifikasi). Ke depan, pihaknya juga menyosialisasikan bahwa gratifikasi bisa dikelola dan bisa diterima untuk kemudian dilaporkan. Dengan tujuan bisa digunakan untuk kepentingan sosial.
“Seperti KPK mengadakan pameran eks gratifikasi untuk dilelang. Hasil lelang disumbangkan. Ke depan akan kami sosialisasikan secara masif,” ungkapnya.
Salah satu pemenang lomba Jenifer, siswi SDK Santo Paulus mengaku senang mengikuti lomba game Integrity Goals. Walau beberapa pertanyaan di dalam game menurutnya sulit, tapi tidak menyurutkan Jenifer untuk terus berusaha.
“Acaranya seru. Game-nya juga cukup sulit. Pesannya, jangan menyontek dan jangan korupsi,” ujarnya ketika diwawancarai. (eko/*)