Madiun – News PATROLI.COM –
Membuka sekat komunikasi, baik antar pimpinan dan anggota maupun Polisi dengan Masyarakat, Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo menerapkan sistem manajemen terbuka kepada seluruh anggota.
Digagasnya manajemen terbuka ini tak lepas dari banyaknya konflik antar perguruan silat yang kerap terjadi di Kabupaten Madiun, sehingga melalui manajemen terbuka diharapkan dapat meminimalisir peristiwa tersebut.
Di satu sisi Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo menyebut, berkat kerjasama dan peran semua pihak sampai ke level desa maupun di paguyuban tingkat 1, secara sinergis dapat mencegah terjadinya konflik.
“Bahkan meredam konflik yang sudah terjadi agar tidak memanas,”kata AKBP Anton, Kamis (2/11).
AKBP Anton juga menceritakan pada awal mula menjabat sebagai Kapolres Madiun tahun 2021, dirinya sempat diwanti – wanti soal rawan konflik perguruan antar pesilat yang mencekam.
“Dulu semua pejabat, baik itu Kapolres, Dandim selalu doktrinnya berhati – hati saat Ndredeg Suro. Dari hal hal seperti itu kami melakukan antisipasi terkait dengan langkah langkah yang dilakukan,” terang AKBP Anton.
Mulai sosialisasi, edukasi maupun penindakan yang dilakukan secara simultan dan sinergi baik bersama segenap masyarakat dan pemerintah dilakukan untuk mengurangi potensi konflik.
“Sehingga 6 bulan terakhir Madiun Raya sudah tidak ada lagi konflik antar perguruan. Tetapi di kabupaten lain masih sering terjadi,”ungkap AKBP Anton.