Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Dalam upaya melestarikan budaya sekaligus menelusuri jejak sejarah, Kecamatan Tarik kabupaten Sidoarjo menggelar acara Cangkruk Budaya bertema “Uri-uri Tinggalan Leluhur” pada Jumat malam Sabtu (13/12/2024) di Pendopo Kecamatan Tarik. Kegiatan ini dihadiri 23 pegiat budaya dan sejarah dari berbagai desa di Kecamatan Tarik serta penggiat sejarah dari Surabaya.
Acara ini menjadi forum diskusi awal yang bertujuan memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya serta menelusuri jejak sejarah yang diyakini erat kaitannya dengan Kerajaan Majapahit. Camat Tarik, Hari Subagio, menyatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan mampu menjadikan Kecamatan Tarik sebagai ikon budaya berbasis sejarah Majapahit.
“Kami akan memperluas penelusuran, melibatkan lebih banyak desa, dan mengundang para ahli untuk mendukung proses ini. Harapan kami, Tarik bisa menjadi pusat kajian sejarah yang dikenal luas,” ujar Hari Subagio.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, TP Wijoyo, seorang pegiat sejarah dari Surabaya, menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut terkait toponim dan kaitan historis Tarik dengan Majapahit. “Makna Alas Ing Wong Trik atau ‘Hutannya Wong Trik’ bisa jadi kunci untuk memahami jejak sejarah Tarik. Penting untuk menelusuri kapan nama administrasi Tarik mulai digunakan,” ungkapnya.
Selain itu, beberapa situs seperti Kedung Bocok dan Desa Seketi disebut memiliki potensi besar untuk digali lebih lanjut. Tri Kisnowo, pegiat sejarah lainnya, menyebut bahwa Tarik dan Medowo menyimpan banyak peninggalan yang hingga kini belum sepenuhnya tereksplorasi. “Potensi ini dapat dikembangkan menjadi pusat kajian sejarah dan budaya,” ujarnya.
Cangkruk Budaya juga menjadi ruang untuk mendalami konsep Alas Trik, yang merujuk pada wilayah hutan dalam cerita sejarah. Konsep ini diharapkan dapat memperjelas hubungan Tarik dengan kejayaan Majapahit yang hingga kini masih menyimpan banyak misteri.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam upaya pelestarian budaya dan penggalian sejarah. Dengan sinergi antara pemerintah, pegiat budaya, dan masyarakat, jejak sejarah Majapahit di Tarik diharapkan dapat diungkap dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. (Gus)