Ponorogo – News PATROLI.COM –
Akibat Polemik dan banyak tanggapan dari berbagai kalangan hingga anggota DPRD Ponorogo terkait pungutan sumbangan terhadap wali murid untuk membeli mobil, kini Kepala Sekolah (KS) SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid memilih untuk mengundurkan diri, Rabu (04/10/2023).
Surat pengunduran diri tersebut diserahkan langsung oleh Imam Mujahid kepada Bupati Ponorogo Kang Giri di hadapan seluruh Kepala Sekolah SMP Negeri se-Ponorogo saat berada di aula SMPN 2 Ponorogo
Tak hanya itu, Imam selaku Kepala SMPN 1 Ponorogo meminta maaf kepada semua yang terlibat, terutama kepada bupati dan rekan sejawatnya, karena sudah membuat kegaduhan beberapa hari ini sebelum dirinya menyerahkan surat pengunduran diri.
“Saya dengan tulus ikhlas, saya ingin mengundurkan diri dari SMPN 1 Ponorogo, sebagai kepala sekolah,” ujar Imam Mujahid sambil terbata-bata, Rabu (04/10/2023).
Bupati Sugiri sengaja mengumpulkan seluruh kepala sekolah SMP Negeri di Ponorogo, imbas dari viralnya permintaan sumbangan SMPN 1 Ponorogo kepada wali murid kelas VII.
Menanggapi mundurnya Imam Mujahid sebagai kepala SMPN 1 Ponorogo, Sugiri mengaku terharu. Menurutnya ini merupakan satu-satunya di Ponorogo berani melakukan hal yang luar biasa.
“Ini memberikan contoh kepada kita, bahwa belum diketahui sudah salah atau belum, tetapi sudah siap mengundurkan diri. Karena viral dan banyak tekanan,” kata Bupati Sugiri Sancoko.
Sugiri menilai bahwa Pak Imam merupakan orang yang arif dan bijaksana untuk mundur. Perkara surat pengunduran dirinya nanti diterima atau tidak, bupati akan melihat dulu permasalahannya.
Sementara itu, peristiwa ini juga menjadi pelajaran semua pihak, untuk menjadi arip dan bijak bahwa pendidikan merupakan benteng moral. Benteng menuju gerbang ke peradaban yang lebih baik.
“Ini akan menjadi pembelajaran semua pihak, kita harus arif dan bijak, karena pendidikan itu benteng moral,” pungkas orang nomor 1 di Ponorogo itu.

Sebelumnya, diketahui viralnya masalah di SMPN 1 Ponorogo tersebut hingga trending X (twitter) usai pihak SMPN 1 Ponorogo, Jawa Timur memungut sumbangan kepada siswa untuk pembelian mobil baru seharga Rp265 juta.
Masing-masing siswa dikenai pungutan Rp1,6 juta, surat pengutan itu pun jadi viral di media sosial. Dalam selebaran berisi pungutan kepada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Ponorogo. Beberapa pungutan di antaranya pembelian komputer, pembelian gitar listrik, dan peralatan sekolah lainnya.
Sedangkan surat edaran tersebut pun viral di media sosial. Banyak yang menghujat, karena tidak sesuai dengan slogan sekolah gratis.
(Marsudi)