“Festival Bojonegoro ini akan menjadi festival CIOFF Internasional. Saya berharap dukungan semua warga, jajaran, agar festival ini bisa terus dilakukan sampai dengan 5 tahun ke depan dan festival ini bisa menjadi festival kalender internasional tingkat dunia,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival (B-TIFF) dan berharap Bojonegoro bisa lima kali berturut-turut menggelar dan bisa terus mempromosikan budaya bangsa Indonesia termasuk budaya lokal di Bojonegoro.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan B-TIFF ini akan dimasukkan ke agenda kalender tahunan jika memang nanti dari CIOFF bisa memberikan kriteria terbaik. Kesuksesan B-TIFF dan bisa mengundang tamu negara lain tergantung dari kesuksesan Kabupaten Bojonegoro dalam pelaksanaan. B-TIFF ini berlangsung dari 22 – 26 Juli 2023.
“Saya harapkan seluruh masyarakat Bojonegoro menyukseskan pelaksanaan ini. Maka harapan kami kedatangan tamu ini bisa terkesan dan menjadi daya tarik wisatawan,” jelas Bupati.
Selain penampilan budaya 4 negara yaitu India, Mexico, Slovenia, Uzbekistan, serta menampilkan seni Rampoe Aceh, Pemkab Bojonegoro juga menyediakan Rombong Makanan Gratis serta Pameran Pelaku Ekraf. Yakni mulai dari batik motif Thengul, kerajinan seperti dompet, topeng Thengul hingga pakaian khas bernuansa Wayang Thengul. (Eko)