“Prioritas pertama, kita harus mengikuti aturan dari organisasi kemasyarakatan yaitu HKTI dan petunjuk dari Ketua Umum kita Bapak Moeldoko,” kata M Sholeh.
“kita harus konsolidasi tingkat internal dari DPC sendiri dan konsolidasi sampai ke PAC bahkan keranting dan kapoktan (kelompok tani) seluruh desa dan kelurahan di seluruh Kabupaten Jember,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan, Untuk program yang ketiga “Kita harus bersinergi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terutama dari Forkopimda Kabupaten Jember. Agar supaya dalam memperjuangkan petani ini, sesuai dengan tupoksi kita masing- masing,” tuturnya.
Ditanya tentang langkah apa yang dilakukan pihaknya terhadap kebijakan pencabutan subsidi oleh pemerintah. Sholeh menjawab, bahwa HKTI sudah memperjuangkannya, dan hasilnya untuk Kabupaten Jember akan mendapat tambahan pupuk bersubsidi dari pemerintah.
“Alhamdulillah kemarin kita sudah memperjuangkan, melalui HKTI Kabupaten Jember untuk kuota pupuk bersubsidi yang dulunya dihapus ada 9 komoditas sekarang tinggal 7 komoditas sehingga banyak yang kekurangan pupuk dari petani-petani di Jember,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, “Untuk itu HKTI bersama Bupati Jember berjuang ke DPR RI, dan alhamdulillah untuk Kabupaten Jember mendapat kuota tambahan pupuk bersubsidi,” tuturnya.
Untuk strategi dalam mensejahterakan petani di Jember, M Sholeh menyampaikan, semua itu harus dimulai dari harga bibit yang murah dan petani harus beralih menggunakan pupuk organik serta tidak membiarkan gabah yang dipanen harganya anjlok.
“Disinilah HKTI sebagai garda terdepan akan bersinergi dengan pemerintah agar harkat, martabat petani Kabupaten Jember, akan lebih layak dalam hasil panen tersebut,” tuturnya
Harapan Kedepan HKTI jember Semakin Maju, Bisa mensejahterakan para Petani, Keluhan hasil panen Petani tidak selalu merugi, Biaya olah halan pertaniannya besar, harus Balance dengan hasil panennya. Petani harus makmur Hadirnya HKTI pasti bisa memperjuangkan nasib para Petani kedepan.” Pungkasnya ( Dik )