banner 700x256

Menko Pangan Zulhas Kunjungi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Tinjau Lokasi Musala Runtuh dan Beri Penguatan bagi Santri

banner 120x600
banner 336x280

Sidoarjo – News PATROLI.COM –

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat (14/11/2025). Kunjungan tersebut menjadi perhatian masyarakat karena dilakukan pasca-musibah runtuhnya bangunan musala di kompleks pesantren itu yang menewaskan 63 santri. Dalam kesempatan tersebut, Zulhas hadir bersama pendakwah nasional Gus Miftah serta Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, untuk memberikan doa, dukungan moral, dan motivasi kepada seluruh keluarga besar pesantren.

Rombongan Menko Pangan tiba di Ponpes Al-Khoziny sekitar pukul 15.45 WIB dan disambut langsung Pengasuh Pondok Pesantren, KH Abdus Salam Mujib, beserta jajaran pengurus dan ratusan santri. Meskipun suasana pesantren masih menyimpan duka, para santri terlihat antusias menyambut kedatangan pejabat pemerintah dan tokoh nasional tersebut.

Sebelum menghadiri pengajian kebangsaan, Menko Zulhas bersama rombongan meninjau lokasi musala yang runtuh. Sisa puing bangunan masih tampak jelas, sementara sebagian area sudah dipasangi garis pembatas untuk proses penyelidikan dan rencana perbaikan. Zulhas berdialog singkat dengan pengurus pesantren untuk mengetahui kronologi kejadian serta penanganan yang telah dilakukan pemerintah daerah.

Di lokasi tersebut, Zulhas menyampaikan ungkapan belasungkawa mendalam atas tragedi yang menimpa santri Al-Khoziny. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan perhatian khusus terhadap penanganan pascabencana, termasuk pemulihan sarana prasarana pendidikan.

“Kami turut berduka sedalam-dalamnya. Cobaan seperti ini adalah wujud cinta Allah untuk mengangkat derajat hamba-Nya. Kita harus tabah dan tidak larut dalam kesedihan,” ujarnya.

Zulhas berharap proses pemulihan dapat dilakukan dengan cepat agar aktivitas belajar mengajar para santri bisa kembali berjalan normal tanpa hambatan fasilitas.

Usai meninjau lokasi musibah, Zulhas dan rombongan menuju aula pesantren untuk menghadiri pengajian kebangsaan yang dihadiri ratusan santri, ustaz, dan warga sekitar. Dalam sambutannya, Zulhas menyampaikan salam dan perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh keluarga besar Ponpes Al-Khoziny.

Ia menekankan bahwa pemerintah memiliki komitmen kuat untuk memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan strategis. Menurutnya, pesantren telah terbukti melahirkan generasi berakhlak sekaligus berwawasan luas. Hal ini karena sistem pendidikannya memadukan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum secara seimbang.

“Santri memiliki bekal kuat. Banyak lulusan pesantren yang sukses meniti karier di berbagai bidang, baik pemerintahan, bisnis, maupun sosial. Saya sendiri berangkat dari pendidikan pesantren seperti kalian. Dari MI, PGAN, hingga akhirnya dipercaya menjadi Ketua MPR dan kini Menteri, semua itu tidak lepas dari dasar pendidikan pesantren,” ungkapnya.

Zulhas menilai kombinasi kurikulum tradisional dan ilmu modern yang diterapkan pesantren membuat para santri lebih siap menghadapi tantangan zaman, terutama di era digital yang penuh perubahan cepat.

Baca juga :  Pasangan Kekasih Asal Sleman Ditangkap Polisi, Diduga Culik Balita di Sidoarjo

Dalam kesempatan itu, Zulhas kembali menegaskan pentingnya keteguhan hati di tengah musibah. Ia mengajak seluruh santri untuk menjadikan ujian ini sebagai momentum memperkuat keimanan, bukan melemahkan semangat.

“Yang paling penting adalah menjaga semangat belajar. Kalian adalah calon pemimpin bangsa. Jangan patah semangat karena musibah ini. Justru dari sinilah kalian diuji untuk menjadi pribadi yang lebih kuat,” tuturnya.

Zulhas juga meminta pemerintah daerah turut mempercepat langkah-langkah penanganan fasilitas yang rusak. Ia mengatakan bahwa sektor pendidikan, khususnya pesantren, merupakan prioritas pemerintah dalam membangun kualitas sumber daya manusia.

Pendakwah kondang Gus Miftah yang turut mendampingi memberikan tausiah singkat namun penuh makna. Ia menekankan bahwa musibah bukan alasan untuk berhenti menuntut ilmu. Menurutnya, perjalanan seorang santri justru ditempa melalui berbagai ujian, baik lahir maupun batin.

“Ilmu tidak akan turun kepada hati yang putus asa. Santri harus kuat, harus tetap tegak. Kalian tidak sendiri. Negeri ini bersama kalian, mendoakan kalian bangkit kembali,” tegasnya disambut takbir para santri.

Gus Miftah juga mengajak para santri untuk menjadikan tragedi ini sebagai pelajaran penting tentang kekuatan kebersamaan dan ketabahan. Ia meyakini bahwa dengan dukungan pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen pesantren, Ponpes Al-Khoziny akan bangkit lebih kuat.

Selain memberikan penguatan moral, kunjungan Menko Pangan ini juga merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap upaya pemulihan kegiatan pesantren. Zulhas mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan proses rehabilitasi berjalan optimal.

“Kami tidak ingin aktivitas pendidikan di pesantren ini terhenti terlalu lama. Pemerintah siap mendampingi dan memberikan dukungan sesuai kebutuhan,” tegasnya.

Pengurus Ponpes Al-Khoziny melalui KH Abdus Salam Mujib menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah. Ia berharap dukungan tersebut dapat mempercepat normalisasi kegiatan belajar santri.

Kegiatan kunjungan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh para kiai pesantren. Doa dipanjatkan untuk para korban, keluarga yang ditinggalkan, serta keselamatan seluruh santri. Setelah itu, Zulhas berdialog singkat dengan beberapa santri mengenai kebutuhan fasilitas dan pembinaan pendidikan.

Meski masih berada dalam suasana duka, kunjungan Menko Pangan ini memberikan semangat baru bagi para santri dan pengurus pesantren untuk bangkit kembali. Pemerintah berharap Ponpes Al-Khoziny dapat segera pulih dan terus melanjutkan kontribusinya dalam mencetak generasi bangsa yang berkarakter dan berilmu. (Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *