Arwan menambahkan, sesuai petunjuk teknis (juknis), dengan adanya mobil siaga ini diharapkan bisa meningkatkan layanan sosial dengan transportasi yang memadai, kedaruratan yang membutuhkan transportasi.
“Selain meningkatkan kualitas layanan sosial, mobil siaga ini juga diharap bisa meningkatkan kemampuan desa untuk menghadapi kedaruratan bencana atau kondisi sosial lain,” tandasnya.
Saat ini, lanjut dia, kebermanfaatan mobil siaga sudah dirasakan masyarakat. Hal yang tampak, salah satunya, di area parkir rumah sakit baik swasta maupun daerah yang ada di Bojonegoro setidaknya ada 5 hingga 10 Mobil Siaga Desa setiap hari.
“Penggunaan fasilitas mobil siaga itu gratis bagi masyarakat, sebab sudah ada biaya operasional dan perawatannya sendiri,” pungkasnya. (eko/*).