Semarang – News PATROLI.COM –
Memasuki hari ke enam Ops Zebra Candi 2023 terpantau kondisi cuaca masih terasa panas akibat musim kemarau, Cuaca merupakan salah satu faktor penentu keselamatan berlalu lintas disamping faktor-faktor lain seperti kondisi jalan, faktor orang dan faktor kendaraan.
Situasi kemarau atau panas ekstrim yang saat ini terjadi di Indonesia, berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas maupun kondisi buruk lain di jalan raya, bila tidak disikapi secara bijak oleh para pengguna jalan.
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto memberikan himbauan agar para pengguna jalan berhati-hati saat di jalan raya pada situasi kemarau ini.
“Ada dampak seperti peningkatan polusi udara, resiko pecah ban dan gangguan kesehatan seperti dehidrasi,” kata Kabidhumas Polda Jateng di kantornya, Sabtu (9/9/2023)
Dirinya mengungkap sejumlah alasan mengapa beberapa hal tersebut patut diwaspadai.
- Peningkatan polusi udara
Kabidhumas menyebut, cuaca panas mengakibatkan peningkatan jumlah debu dan uap panas dari jalan raya. Hal ini membawa dampak bagi pernapasan dan gangguan penglihatan bagi para pengendara.
“Untuk itu sebaiknya para pengguna kendaraan terutama roda dua menggunakan masker saat di jalan. Gunakan helm yang menggunakan pelindung kaca atau berkaca mata,” terangnya
Selain itu, cuaca panas dapat menjadi salah satu faktor penyebab kebakaran rumput di tepi jalan tol, sehingga para pelintas jalan perlu meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu dirinya meminta para pengguna jalan tol untuk mematuhi aturan batas kecepatan yang diizinkan dan menjaga jarak aman antar kendaraan.
“Gunakan juga lampu sein saat menepi maupun ketika hendak menyalip kendaraan lain,” sebutnya
- Dehidrasi
Cuaca ekstrim berdampak pada meningkatnya resiko dehidrasi bagi para pengguna jalan. Akibatnya pengendara menjadi kurang fokus saat mengoperasikan kendaraannya di jalan raya