Bondowoso – News PATROLI.COM –
Setelah merayakan hari Raya Idul Fitri 1446 H, masyarakat Bondowoso memiliki tradisi unik yang disebut selamatan ketupat atau lontong.
Tradisi yang telah turun temurun ini dilakukan, sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan dengan keluarga dan tetangga.
Selamatan ketupat atau lontong, biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh setelah Idul Fitri.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tangsil Wetan Kecamatan Wonosari Bondowoso, Minggu ( 6/4/2025 ).Warga mengumpulkan ketupat atau lontong yang telah dibuat sebelumnya.
Selanjutnya, mereka akan mengundang ustad dan tetangga untuk datang pada acara selamatan tersebut. Biasanya dilaksanakan di Mushola.
Setelah undangan hadir semua, acara dimulai dengan sambutan, pembacaan do’a dan pembagian ketupat atau lontong.
Ustad Abdur Rahman dalam sambutannya mengatakan bahwa, tradisi ini melambangkan sebagai rasa syukur dan kebersamaan.
Selamatan ketupat atau lontong memiliki makna yang mendalam. Selamatan ketupat atau lontong yang berarti, supaya jadi orang yang tepat dan beruntung
” Sebagai rasa syukur kita, semoga menjadi manusia yang beruntung di dunia maupun di akhirat,” ujar Ustad Abdur Rahman.
Dengan mempertahankan tradisi ini, masyarakat dapat menambah rasa syukur dan kebersamaan serta memperkuat hubungan sosial antar sesama.(wid)