Paiman juga mengatakan terkait layanan testing HIV AIDS, Pemkab Bojonegoro mempunyai 35 Puskesmas yang sudah mampu untuk melakukan testing HIV AIDS. “Termasuk 11 rumah sakit,” tuturnya.
Sementara itu, perwakilan dari Komisi Penanggulan AIDS Kabupaten Bojonegoro Suharto mengatakan bahwa KPA bersama Dinas Kesehatan melakukakan kolaborasi sosialisasi baik promotif maupun prefentif dengan berkunjung ke perguruan tinggi dan sekolah menengah atas (SMA) khususnya usia remaja. Tujuannya untuk sosialisasi pencegahan penularan HIV AIDS.
“Dari KPA ada program pendampingan yang bernama KEKASIHKU (Kegiatan Kunjungan pemberian Motivasi Orda dan Keluarga) bersama kelompok dukungan sebaya dan kader TBHIV,” terangnya.
Suharto berharap di tahun 2024 memaksimalkan pendampingan kepada para ODHIV untuk memberikan suatu pemahaman kepada yang bersangkutan dan keluarga untuk melakukan pengobatan sehingga target eliminasi di tahun 2030 bisa tercapai. (*)
.