Sekda Nurul Azizah lebih lanjut mengatakan bahwa setiap tahun, Pemkab melakukan survei indeks kepuasan masyarakat terkait program pemerintah. Langkah ini untuk mengetahui apakah program tersebut sudah sesuai atau belum. Selain itu sebagaimana tugas dari pemerintah pusat, saat ini Bojonegoro fokus terhadap isu stunting, kemiskinan, pendidikan, pengendalian inflasi dan kebencanaan.
“Sekaligus tambahan dari Bapak Pj Bupati Bojonegoro untuk meningkatkan investasi UMKM yang ada di Bojonegoro,” ujarnya.
Sekda berharap seluruh peserta orientasi ini dapat meningkatkan kemampuan dan dapat menerjemahkannya dalam pelaksanaan tugas yang diberikan. Agar dapat memberi sumbangsih pemikiran dalam OPD masing-masing.
Sementara itu, Kepala BKPP Aan Syahbana menambahkan bahwa orientasi PPPK Angkatan I sampai dengan IX Tahun 2024 dilaksanakan mulai tanggal 19 sampai dengan 27 Februari 2024. Orientasi PPPK ini untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara. Sehingga peserta memiliki kemampuan untuk menunjukkan sikap perilaku bela negara dalam suatu kesiapsiagaan menghadapi isu kontemporer dalam menjalankan tugas jabatan sebagai PPPK yang profesional.
Pada tahun 2024, Pemkab Bojonegoro memiliki tenaga PPPK sebanyak 3.757 berdasarkan pengangkatan. Yakni tahun 2021 sebanyak 466 orang, tahun 2022 sebanyak 341 orang dan tahun 2023 sebanyak 2.950 orang. Seluruh PPPK saat ini telah lulus dan menyelesaikan Massive Open Online Course (MOOC) secara daring yang disediakan oleh Lembaga Administrasi Negara selama 45 JP atau setara 15 (lima belas) hari kerja yang merupakan orientasi tahap 1 (satu).
Selanjutnya, mulai hari ini akan dilaksanakan orientasi tahap 2 (dua) yang diikuti oleh peserta PPPK sebanyak 360 yang terbagi dalam 9 (sembilan) angkatan. Untuk per angkatan 40 pegawai. “Adapun rincian berdasarkan jabatan yaitu guru sebanyak 320 orang dan pemyuluh pertanian sebanyak 40 orang. Sisa 3.397 orang akan kami programkan pada kesempatan berikutnya,” pungkasnya. (eko)