“Salah satu BUM Desa di Bojonegoro mendapat juara yaitu BUM Desa Bandung Bondowoso. Salah satu faktornya adalah memberdayakan produk lokal. Semoga menjadi motivasi bagi BUM Desa-BUM Desa lainnya untuk semakin kreatif dan inovatif dan menjadikan BUM Desa di Bojonegoro naik kelas,” tuturnya.
Sementara itu, Widariyanto dari Balai Besar Pelatihan Kemendes PDTT mengatakan bahwa pihaknya mempunyai tugas utama yaitu meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga perlu bersinergi dengan pemerintah daerah, salah satunya dengan Pemkab Bojonegoro untuk mengolah potensi desa menjadi peluang ekonomi.
“Nantinya BUM Desa akan dilatih untuk mengembangkan produk bisa berkelanjutan dan dikenal oleh pasar. Salah satunya melalui aplikasi e-katalog,” tuturnya.
Widariyanto juga berpesan agar peserta memiliki motivasi dan semangat yang tinggi agar nantinya kelembagaan ekonomi BUM Desa bisa lebih baik lagi.
Selain itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bojonegoro Machmudin mengatakan bahwa untuk wilayah Bojonegoro dari 419 desa yang ada, saat ini sudah 414 yang sudah mempunyai BUM Desa. Dari 414 desa ini BUM Desa yang baru berdiri ada 119 BUM Desa, sedangkan yang masuk tahap tumbuh 139 BUM Desa. Sedang tahap berkembang 108 BUM Desa dan yang tahap maju ada 48 BUM Desa.
“Artinya kalau kita lihat BUM Desa yang maju baru 48 BUM Desa, maka perlu dilakukan pelatihan pengembangan BUM Desa supaya lebih baik lagi,” jelasnya.
Machmudin juga menambahkan pelatihan ini untuk mendorong BUM Desa dalam memasarkan produk secara online dengan menggunakan konten promosi yang menarik dan optimalisasi layanan promosi elektronik. Selain itu, juga membantu pengembangan produk dan pemasaran elektronik melalui e-katalog, serta mendukung pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan sistem elektronik.
“Juga membangun kesepakatan dan komitmen antara pemerintah kabupaten Bojonegoro, pemerintah desa, BUM Desa dalam upaya bersama mengembangkan BUM Desa di Bojonegoro,” pungkasnya.(eko)