“Permasalahan pengangguran di Indonesia selama ini disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan tenaga kerja baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang dibutuhkan pasar kerja. Jumlah pencari kerja setiap tahun semakin meningkat sedangkan jumlah lowongan kerja yang tersedia tidak terlalu besar,” kata Welly.
Baca Juga:RSUD Sosodoro Ajak Warga Bojonegoro Waspadai Osteoarthritis Lutut
Selain itu, karena ketidakseimbangan informasi antara kesempatan kerja di perusahaan dan pencari kerja, sehingga perusahaan sulit mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi. Salah satu penyebabnya karena kurangnya media informasi yang didapatkan terkait kualifikasi tenaga kerja dan kurangnya informasi bagi pencari kerja di pelosok daerah. Apalagi pencari kerja di pelosok kurang terjangkau fasilitas informasi seperti media cetak, elektronik dan internet.
Berdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Perubahan Kabupaten Bojonegoro tahun 2018 – 2023, target yang ditetapkan, untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Bojonegoro adalah 4.00 – 3,50 persen. Ini sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro nomor 1 tahun 2022.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, TPT Kabupaten Bojonegoro tahun 2022 adalah 4,69 persen (28.758 jiwa) atau lebih tinggi 0,69 persen dari target yang ditetapkan dalam RPJMD. Meski ini masih di bawah TPT Provinsi Jawa Timur yakni 4,81 persen. Namun demikian TPT Bojonegoro dalam tiga tahun terus menurun.
Pada tahun 2020, TPT Kabupaten Bojonegoro adalah 4,92 persen. Dan tahun 2021 angka TPT Kabupaten Bojonegoro turun lagi di angka 4,82 persen. Pada tahun 2022 ini turun menjadi 4,69 persen.
“Ini menunjukkan bahwa Pemkab Bojonegoro serius untuk terus menciptakan lapangan pekerjaan melalui program Pemkab Bojonegoro dan berkolaborasi dengan instansi, lembaga dan pihak swasta di Kabupaten Bojonegoro,” kata Welly.
Sementara untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dalam tiga tahun terbilang dinamis. Pada tahun 2022 di angka 72,16 persen. “Ini menunjukkan ada peningkatan penduduk Kabupaten Bojonegoro yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari,” tambah Welly.
Pada Bursa Kerja kali ini juga menggelar produk-produk unggulan dari 23 SMK se-Kabupaten Bojonegoro. Tak hanya itu, sebanyak 20 perusahaan terlibat dalam kegiatan ini. Yakni berasal dari Kabupaten Bojonegoro maupun dari luar seperti Surabaya, Sidoarjo, Tuban, Boyolali, Purwodadi, dan Salatiga. Jumlah lowongan pekerjaan sebanyak 1.182 buah.
Pencari kerja juga dapat mendaftar secara online mulai Rabu (14/12) hingga Jumat (16/12) dengan mengakses website www.bojonegorokarir.com. Adapun untuk lowongan pekerjaan juga diupdate setiap hari melalui akun Instagram @bojonegorokarir. (eko/*)