“Kami Inspektorat mewakili Pemkab Bojonegoro juga ikut berperan serta aktif dalam pameran tersebut dengan berkolaborasi bersama RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo sebagai penyandang Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Juga menampilkan tarian tradisional Bojonegoro di panggung utama oleh Tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, KPK juga mengundang enam perwakilan gubernur. Di antaranya Gubernur Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jatim sendiri. Selain itu, KPK juga mengundang jajaran TNI/Polri hingga Kejaksaan serta mitra lainnya.
Booth Inspektorat Bojonegoro, lanjut dia, menampilkan beberapa aplikasi pengawasan yang dikembangkan Bojonegoro seperti pemantau dan pencegahan gratifikasi yaitu Aplikasi Si Pinter (mitigasi resiko/ fraud), Si-ESI (survey setiap 3 bulan di OPD) dan Si-EZI (pendukung pembangunan zona integritas).
“Juga menampilakan game penambah wawasan anti korupsi Integrity Goals yang sangat diminati oleh siswa pengunjung pameran. Sedangkan pihak RSUD menampilkan layanan pemeriksaan kesehatan,” imbuhnya.
Inspektur Bojonegoro Teguh Prihandono, lanjutnya, turut mengunjungi booth dan menilai kegiatan ini sukses karena banyaknya pengunjung yang memanfaatkan booth dari Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini juga sebagai bentuk sosialisasi pencegahan anti korupsi. (eko)