Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Penganiayaan Berujung Tewasnya Taruna STIP oleh Seniornya, Pengamat Hukum Didi Sungkono SH., MH. : Kurikulum Harus Diganti dan Direformasi

Marsudi
Didi Sungkono SH. MH
Didi Sungkono, SH., MH.
banner 120x600
banner 336x280

Selain itu, pihak Kemenhub juga harus melakukan investigasi kasus kekerasan tersebut. Menurut Didi, siapapun yang terlibat harus mendapat ganjaran hukum yang setimpal, minimal copot direkturnya.

“Harus ada hukuman secara pidana dan hukuman secara administratif dari Kemenhub, setiap kampus mempunyai aturan agar tidak melakukan kekerasan. Ia menduga kasus kekerasan yang berujung pada kematian di kampus STIP ini karena lemahnya pengawasan dari pihak kampus,” kata Didi.

“Ini ada keterlibatan dari para senior, harusnya ini diwaspadai ketika ada hal-hal seperti ini. Ini perlu dicek apakah kegiatan ini legal atau tidak,” ucapnya.

“Pihak kampus harus mencermati Standar Operasional Prosedur (SOP) diterapkan dengan baik SOP di kampus tersebut tidak berjalan dengan baik,” terangnya.

Diakhir kata, Didi Sungkono menegaskan senioritas yang gila hormat di sekolah kedinasan, yang sok bergaya militer ini bikin malu anak bangsa yang lain.

“Kemunduran total, peran Badan Pengembangan SDM Kemenhub sangat besar untuk mereformasi ini secara serius. Mendidik junior tidak harus dengan kekerasan (pemukulan). Ini sudah kejahatan serius, berarti Kemenhub tidak berubah dan tidak berbenah, tidak belajar dari lembaga negara yang lain. Polri sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum harus diminta untuk adakan supervisi hukum, Kemenhub harus koordinasi dengan Polres setempat, meminta arahan dan saran terkait hukum,” pungkas Didi Sungkono.

Baca juga : Dua Pelaku Curanmor di Jabon Berhasil Diamankan Polisi

Perlu diketahui, beberapa waktu lalu, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan mengatakan kasus penganiayaan hingga ada korban meninggal dunia, awalnya diketahui setelah ada laporan. Laporan disampaikan setelah korban dilarikan ke RS Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

“Ada dugaan akibat kekerasan dilakukan oknum seniornya tingkat dua dalam kegiatan tadi pagi terhadap korban. Kami sudah melakukan pemeriksaan dan sudah kami tetapkan salah seorang mahasiswa bernama Tegar (21) sebagai pelaku tunggal,” ujarnya.

Korban yang tewas merupakan taruna asal Bali. Ia meregang nyawa karena dipukul tepat di ulu hati, saking kerasnya pukulan tersebut, ulu hati korban sampai pecah. Penganiayaan terjadi hanya karena Putu (korban) memakai baju olahraga ketika memasuki ruang kelas. TKP ada di kamar mandi. (Marsudi)

Baca juga berita lainnya diGoogle News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *