“Sekolahnya maju, anaknya terdorong kreatif, petaninya juga ikut terbantu,” harap Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro Helmi Elizabeth mengatakan dengan program Petani Mandiri yang direalisasikan dari tahun 2018 hingga tahun 2022 dan akan tuntas 2023, semua kelompok tani mendapatkan bantuan. Hal ini menunjukkan bentuk komitmen yang tinggi Pemkab Bojonegoro dalam sektor pertanian.
“Salah satunya dengan mengembangkan sarana dan prasarana pertanian,” ungkapnya.
Helmi Elizabeth juga menambahkan bahwa Pemkab Bojonegoro juga telah bekerja sama dengan Bulog. Dengan adanya bantuan mesin pemotong padi ini diharapkan kualitas hasil panen bisa diterima sesuai kriteria Bulog.
“Nanti sebanyak 17 Gapoktan akan kita dorong sehingga bisa bekerja sama dengan Bulog,” imbuhnya.
Salah satu kelompok tani penerima hibah bantuan alat pertanian, Ahmad Rofingi dari Desa Bakalan Kecamatan Kapas mengungkapkan rasa syukur dan mengapresiasi program Pemkab Bojonegoro tersebut. Ia juga berharap nanti tidak hanya bantuan sarana dan prasarana, namun juga pemberdayaan para petani untuk mendorong produktifitas.
“Seperti memperbanyak pelatihan pembuatan pupuk organik, dan teknik mengelola perkebunan maupun holtilkultura lainya,” pungkas Ahmad Rofingi. (Eko/*)