Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Memasuki tahapan kampanye dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, para pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Sidoarjo mulai gencar menyosialisasikan visi dan misi mereka kepada masyarakat. Pasangan Subandi – Mimik Idayana dengan jargon “BAIK” (Bersih, Amanah, Inovatif, Kreatif) dan pasangan Achmad Amir Aslichin – Edi Widodo dengan jargon “SAE” (Sejahtera, Amanah, Empati) menjadi dua kandidat yang terus bergerak mendapatkan simpati publik.
Namun, dari pantauan News Patroli di lapangan pada Sabtu (28/9/2024), muncul beberapa masalah yang dihadapi terkait penyelenggaraan Pilkada, terutama dalam aspek administratif. Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, terdapat dugaan kelebihan kuota pemilih di beberapa kecamatan. Di sisi lain, sejumlah desa, khususnya di Kecamatan Krembung, masih belum memenuhi syarat administratif terkait penyelenggaraan pemilihan. Empat desa di kecamatan tersebut dilaporkan belum melengkapi data terkait pemilih.
Selain itu, ditemukan juga kendala dalam pengurusan surat keterangan sehat bagi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yang merupakan syarat wajib dalam proses rekrutmen KPPS. Kendala ini muncul akibat keterlambatan penerbitan surat oleh pihak puskesmas, meski layanan tersebut seharusnya diberikan secara gratis. Sementara itu, pendaftaran KPPS ditutup hari ini, dengan kebutuhan total KPPS mencapai 19.131 orang (2733 x 7 orang per TPS).
Saat dikonfirmasi terkait masalah ini, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo, Mokhamad Yasin, membenarkan adanya beberapa desa di Kecamatan Krembung yang belum memenuhi persyaratan administratif.
“Memang benar ada overload di Kecamatan Krembung, tepatnya di empat desa, tetapi hingga saat ini saya konfirmasi belum ada data yang masuk,” ujar Yasin.
Yasin juga menambahkan bahwa ada desa di Kecamatan Gedangan yang masih menghadapi kendala serupa, yakni Desa Seruni. Namun, menurutnya, masalah tersebut segera teratasi.
“Untuk Desa Seruni, insyaAllah hari ini sudah terpenuhi. Desa tersebut semi-urban, banyak warganya yang bekerja di pabrik, sehingga proses administrasi sedikit terhambat. Namun, berkasnya sudah hampir selesai,” jelasnya.
Terkait permasalahan surat keterangan sehat, Yasin menegaskan bahwa puskesmas telah bekerja optimal dan tidak ada kendala berarti di lapangan.
“Saya sudah konfirmasi langsung, tidak ada kendala. Bahkan kemarin kami diberi kuota 50 surat, kemudian ditambah lagi menjadi 70. Jadi, semuanya sudah terpenuhi,” tutup Yasin.
Dengan sejumlah masalah ini, KPU Sidoarjo terus bekerja keras untuk memastikan tahapan Pilkada berjalan lancar dan sesuai jadwal. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas demokrasi lokal, sehingga Pilkada 2024 dapat menghasilkan pemimpin yang terbaik bagi Kabupaten Sidoarjo. (Gus)