banner 700x256

Polda Jatim Gelar Ops Zebra Semeru 2023 Selama 2 Pekan

banner 120x600
banner 336x280

Surabaya – News PATROLI.COM –

Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Jatim Kombes Pol M. Taslim menyebut operasi Zebra Semeru 2023 mengedepankan penegakan hukum dan untuk membangun keteraturan, Keterlibatan Masyarakat di jalan. 

“Ini semuanya adalah dalam rangka menjamin rasa aman, nyaman, masyarakat ketika berlalulintas di jalan. Tadi data sudah kita sama-sama dengar pada saat arahan dari bapak Kapolda, bahwa kecelakaan mengalami peningkatan yang sangat tajam sampai dengan 70 persen, jika dibandingkan antara tahun 2002 dengan 2023,” kata Dirlantas Polda Jatim disela Gelar Apel Operasi Zebra Semeru 2023, di Lapangan Mapolda Jatim, Senin (4/9/2023)

Lebih jauh disampaikan, untuk pelanggaran sendiri juga meningkat, meningkatnya cukup signifikan, di atas 1000 persen. Ini untuk menunjukkan bahwa penindakan terus dilakukan, hanya saja pemakluman nya dari mobilisasi masyarakat atau dinamisnya masyarakat, di tahun 2023 ini memang lebih meningkat dibanding tahun 2022. 

“Jadi itu pola kita melakukan pendeteksian selain edukasi, tetapi penindakan itu diutamakan melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) secara elektronik. Hanya saja dioperasi zebra khusus di Jawa Timur nanti kita akan melakukan modifikasi, selama ini mungkin kesannya masyarakat bahwa kita ketika berada di jalan hanya memberikan panismen atau tindakan kepada masyarakat yang melanggar, sementara tidak ada penghargaan kepada masyarakat yang sudah tertib,” lanjut dia.

Baca juga :  Sakral di Balik Tembok Tahanan, Polres Blitar Fasilitasi Pernikahan Tahanan Satresnarkoba

Operasi Zebra ini digelar selama 14 hari mulai 4 sampai sampai 17 September 2023.”Jadi yang melanggar kita tilang, yang tertib akan kita berikan apresiasi, meskipun hanya sebuah Gif begitu, akan tetapi itu bentuk penghargaan kita terhadap masyarakat yang sudah mau tertib di jalan,” lanjut dia.

“Tilang manual tetap akan saya lakukan karena memang meskipun Jawa Timur pelanggaran lalu lintas ETLE itu memang banyak, sudah 100 lebih dibanding dengan provinsi yang lain sepertinya kita lebih banyak, baik mobile maupun statis, akan tetapi dengan luasnya wilayah, kemudian panjang jalan, dengan jumlah penduduk dan tingginya mobilisasi masyarakat di jalan, tidak mampu tilang ETLE itu. Oleh sebab itu tilang manual akan tetap saya lakukan,” ujarnya. (Jhons/Lemar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *