Ferdian menambahkan bahwa terkait adanya kenaikan harga dipasaran dikarenakan belum adanya panen sehingga sisi produksi atau supply berkurang mengakibatkan harga naik.
“Kami dapat perintah dari Badan Pangan Nasional(Bapanas) untuk membanjiri stok beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dipasaran. Selain itu, akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk melakukan operasi pasar di kecamatan-kecamatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kanit III Tindak Pidana Ekonomi (Pidek) Satreskrim, Ipda Dedi Hermawanto mengatakan pengecekan stok dan harga itu merupakan kelanjutan dari kegiatan rutin yang dijalankan Tim TPID Kabupaten Bojonegoro sebagai respons atas kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami lakukan pengecekan ke gudang beras Bulog yang berada di Desa Sumengko Kecamatan Kalitidu dan penggilingan padi sekaligus distributor beras mitra dari Bulog. Kami cek ketersediaan stoknya, pasokan bahan gabahnya. Apa ada masalah atau tidak. Untuk saat ini stok beras masih aman hingga bulan Juni nanti. Selain itu, juga dilakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga dipasaran kembali normal,” ujar Kanit III, Ipda Dedi Hermawanto.
Ipda Dedi mengimbau kepada warga masyarakat agar tenang dan tidak panik terkait stok sembilan bahan pokok (sembako) khususnya beras, sehingga masyarakat tidak perlu borong sembako atau beras untuk disimpan di rumah.
“Tidak perlu panic buying atau memborong. Stok beras aman dan layak dikonsumsi beras dari Bulog, tim TPID Kabupaten akan menggelar operasi pasar,” tutup Kanit III/Pidek, Ipda Dedi. (eko/*)