Madiun – News PATROLI.COM –
Mengantisipasi adanya potensi konflik antar perguruan pencak silat, Jajaran forkopimda bersama stakeholder dan perguruan pencak silat duduk bersama membahas hal tersebut di GCIO, Selasa (14/5/2024).
‘’Di Kota Madiun masih ada sedikit potensi (konflik, Red). Meski sejauh ini sudah aman, nyaman, dan kondusif,’’ ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto.
Menurut Edy, potensi konflik antarperguruan pencak silat selama Suroan dan Suran Agung digelar patut diantisipasi. Termasuk merumuskan standar operasional prosedur (SOP) siapa yang bertanggungjawab seandainya terjadi konflik.
Sehingga sepakat Kota Madiun harus aman, nyaman, dan kondusif. Kalau ada konflik, siapa yang melakukan pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi kami rumuskan melalui rapat ini,’’ ujarnya.
Selain memantapkan strategi pengamanan, Eddy meminta organisasi perguruan pencak silat untuk turut mendukung jalannya pengamanan. Misalnya dengan tetap mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati bersama.
Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi Suryanto menambahkan, pembahasan pengamanan Suroan dan Suran Agung kali ini tak lepas pada evaluasi strategi pengamanan tahun lalu. Menurut dia, masih ada yang perlu diperbaiki. ‘’Dua bulan lagi memasuki Suroan dan Suran Agung. Perlu kita siapkan mulai sekarang untuk pengamanannya,’’ jelasnya.
Pihaknya meminta organisasi perguruan pencak silat segera menyusun rangkaian serta konsep kegiatan Suroan maupun Suran Agung. Dengan harapan, pihaknya bisa secepatnya merumuskan rencana dan pola pengamanan.
‘’Dalam kegiatan tersebut (pengamanan, Red), tentunya kami tidak sendiri. Semua bersama-sama untuk melaksanakan kegiatan pengamanan. Termasuk warga perguruan pencak silat, mulai pengurus tingkat pusat sampai tingkat bawah,’’ kata Agus. (Budi Wiyono/*)
Baca juga berita lainnya di Google News












