Sumenep – News PATROLI.COM –
Kericuhan terjadi antar beberapa warga dusun tapa kerbau desa gersik putih kabupaten Sumenep, kericuhan itu terjadi lantaran warga menolak dengan adanua penggarap lahan tambak garam yang telah memiliki sertifikat hak milik (SHM) di dusun tapa kerbau, selasa (04/07/2023).
Kedatangan sejumlah warga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan ke lokasi tambak garam tersebut karena tak puas telah terbitnya sertifikat atas lahan tambak garam tersebut karna mereka menilai lahan tersebut adalah laut tempat pencahariannya yang tidak ingin dijadikan tambak garam.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan media, lahan yang akan digarap tersebut sudah memiliki hak milik atas lahan itu yang diterbitkan oleh BPN sekitar tahun 2009 lalu.
Terpantau di lokasi, datang sejumlah warga secara tiba-tiba ke lokasi tersebut dengan nada suara memanggil kepala desanya untuk segera datang ke lokasi, tak puas dengan itu bahasa kasar yang kurang enak di dengar kepada para pekerja tambak yang masih belum melakukan kegiatan apapun karna masih menunggu alat berat untuk penggarapan lahan tersebut.
Tak hanya itu, sejumlah warga nampak terlihat brutal dan mau main hakim sendiri sehingga sempat ricuh dengan beberapa awak media yang sedang meliput dan pekerja tambak hingga tiang-tiang yang tertancap sebagai pembatas dilahan tersebut dicabut oleh warga untung saja tidak terjadi bentrok fisik antar kedua belah pihak.