Dayu menyampaikan, kesehatan seseorang itu bukan hanya kesehatan fisik, namun juga mental. Menurut WHO kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana individu mampu mewujudkan potensi diri sendiri. Mereka terlepas dari tekanan hidup, dapat mengatasi tekanan hidup, bisa produktif dan bermanfaat, serta bisa memberikan kontribusi pada komunitas.
dr. Dayu juga mengungkapkan, media sosial tidak bisa dilepaskan dari kehidupan. Ada dua dampak medsos yaitu baik dan buruk. Dampak baiknya masyarakat lebih melek kesehatan, bisa bertanya/konsultasi di aplikasi online.
“Efek negatifnya malah berakibat mendiagnosa diri sendiri seolah merasa ada gangguan jiwa. “Kalau ada gangguan mental sebaiknya berobat ke psikolog atau psikiater agar tidak mengganggu sekitar dan dirinya sendiri,” sarannya.
Sebagai langkah antisipasi kesehatan jiwa atau mental, diharapkan peran orang tua agar lebih memberikan perhatian kepada anak-anaknya. Karena anak-anak ini merupakan generasi penerus. Jangan sampai kesehatan mental anak-anak terganggu terutama saat ini yang paling menghawatirkan adalah gangguan mental/jiwa yang bersumber dari efek negatif teknologi informasi yang tidak ada batasnya. Jangan sampai anak-anak kecanduan medsos dan gadget. Pengaruh kebabasan informasi di era digital saat ini adalah ancaman yang sangat nyata terhadap jiwa/mental anak-anak,”pungkasnya. (eko/*)