Sumenep – News PATROLI.COM –
Dalam Rangka Hari jadi Rokat Desa (selamatan) Desa Kertasada yang digelar mulai 25 April sampai 27 April 2025, yang menampilkan Berbagai seni budaya dan Keagamaan yang berada di kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, Dimana masyarakat diharapkan menjaga dan melestarikan budaya rokat desa dan petik laut sebagai salah satu warisan leluhur, sehingga keberadaannya tidak terkikis oleh zaman apapun.
Camat Kalianget Hakiki Maulana Firmansyah mengungkapkan,
Rokat desa dan petik laut yang diadakan masyarakat ini, adalah tak lain wujud untuk memelihara warisan leluhur,” kata Camat Hakiki di sela-sela Rokat Desa dan Petik Laut 2025, di Desa Kertasada Kecamatan Kalianget, Jumat (25/04/2025).
Seperti tahun tahun kemaren pemerintah daerah Sumenep mengapresiasi kegiatan ini, karena masyarakat khususnya Desa Kertasada terus menjaga dan merawatnya hingga saat ini, sehingga tradisi Rokat Desa dan Petik Laut sebagai kekayaan budaya di Kabupaten Sumenep.
“Tradisi ini bagian dari sejarah dan budaya masyarakat Kabupaten Sumenep yang sudah berabad-abad lamanya mulai dari nenek moyang terdahulu,” ungkap Hakiki.
Terselenggaranya acara itu, dimulai jam 01 wib depan Balai Desa Kertasada yang dipadati ribuan masyarakat berbondong membanjiri bahu jalan raya by pass kertasada, sementara pengamanan dari Polres Sumenep Unit Kalianget sebanyak 16 personel dan bersama 6 personel Koramil 0827-02 Kalianget turun ikut mengamankan dan menertibkan sehingga kondusif jalannya Kirab petik laut dan Rokat Desa sehingga berjalan lancar Tampa kendala.
Masyarakat mengadakan Rokat Desa dan Petik Laut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas rejeki, keberhasilan dan keselamatan mereka.
Kepala Desa Kertasada Sabuang di sela sela kesibukannya menjelaskan,
Masyarakat Kertasada Bersukur masih bisa menjalankan Tradisi ini, Dan kami berharap kegiatan ini, menjadi motivasi bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga dan melindungi kelestarian keindahan desa serta pantai, untuk keberlangsungan kehidupan yang kesehariannya melaut saat ini dan di masa mendatang,” tuturnya Sabuang.
Rokat Desa dan Petik Laut diisi dengan pembacaan Al-Quran, Selawat, dan doa bersama, bahkan Camat Hakiki ikut berbaur dengan masyarakat untuk memeriahkan acara itu termasuk mengikuti pawai.
“Yang jelas, di era perkembangan teknologi yang sangat pesat untuk merawat dan menjaga kebudayaan, membutuhkan kesadaran semua elemen masyarakat sebagai generasi penerus yang kaya akan budaya,” pungkasnya. (Hen)











