Mojokerto – News PATROLI COM –
Ada cerita menarik pada diri Ki Mulyono, SH, MM, Owner Wisata Desa BMJ Mojopahit Mojokerto ini, Sebab sudah bertahun tahun pria yang masuk di jajaran Pengurus PCNU Kabupaten Mojokerto Sebagai Bendahara ini tidak pernah dan mau memakai kopiah baik di rumah maupun saat menghadiri acara keagamaan atau kegiatan ke- NU an sebelum Hajatnya tercapai.
Tapi saat ini Ki Mulyono, yang juga menjabat sebagai Penasehat PHRI dan Penasehat Budayawan Jawa Timur itu sudah menggunakan atau memakai Kopiah dalam kesehariannya.
Saat ini, Ki Mulyono yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kakao Jatim Indonesia ini sudah memakai kopiah, dan ini beliau lakukan setelah dirinya bersama keluarganya melakukan ibadah Umroh ke Tanah Suci Mekah, yang setelah itu dirinya memberangkatkan ( Meng – Umrohkan ) Kader terbaik NU untuk melakukan Ibadah Umroh bersama keluarganya.
Dan Kader terbaik NU yang telah diberangkatkan Umroh ke Tanah Suci Mekah oleh Ki Mulyono, yakni Gus Nawawi ( Gus Awi ) warga Desa Sawo Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto,
Sementara itu menurut Ki Mulyono, Ikhwal atau kisah dirinya tidak mau memakai kopiah itu bermula kejadian sekitar tahun 2012 silam, saat itu dirinya bertemu dan matur kepada
Gus Khusen Elyas dan Gus Irfan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, yang saat itu Ki Mulyono mengutarakan pendapatnya, bahwa sudah saatnya NU berpikir tentang ekonomi.
Dan Ki Mulyono, dimasukkan pada jajaran Pengurus NU, sebagai Bendahara, tapi dirinya terkejut saat diadakan rapat para pengurus NU, karena ia mendapati saat itu Tidak ada uang kas di NU.
Dan Ketika Rapat dengan para Kyai – kyai NU sak Mojosari dirinya kaget karena saat rapat tersebut dirinya bersama Abah Wahib Didampingi Gus Nawawi, saat mengadakan Sosialisasi Tentang budidaya tanaman Kakao, ternyata di organisasi NU di tingkat MWC tidak ada uang.
Padahal kalau di organisasi itu tidak ada uang, maka organisasi itu tidak akan jalan, maka saat itu oleh Ki Mulyono dibantulah MWC Pungging dan Mojosari oleh Ki Mulyono dengan bantuan dana Rp.5 juta.
Tapi alangkah terkejutnya, saat itu, kalau uang yang diberikan oleh Ki Mulyono justru dipakai oleh para pengurus MWC NU untuk melakukan ziarah makam Wali.