Sumenep – News PATROLI.COM –
Selaras dalam upaya memperkokoh harmoni antara ulama dan pemerintah, Kabupaten Sumenep menggelar Silaturahmi Akbar di Pendopo Keraton Sumenep, Minggu (23/3/2025).
Acara yang penuh sarat makna ini menjadi momentum penting dalam menyelaraskan visi pembangunan berbasis nilai religius, sosial, dan kesejahteraan masyarakat Sumenep.
Silaturahmi yang berjalan penuh kekhidmatan ini menghadirkan deretan ulama kharismatik, para kiai pesantren, serta tokoh agama dari berbagai penjuru daerah.
Para pemangku kepentingan berkumpul dalam satu forum strategis untuk memperkuat peran keislaman dalam kebijakan pembangunan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim, yang hadir mewakili Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati karena agenda pemerintahan yang tak kalah penting.
“Kami mohon maaf atas ketidakhadiran Bapak Bupati. Namun, beliau menitipkan salam dan harapan besar agar pertemuan ini menjadi ruang sinergi yang nyata antara ulama dan pemerintah, demi terwujudnya Sumenep yang religius, harmonis, dan sejahtera,” ujar KH. Imam Hasyim.
Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya bertumpu pada aspek fisik semata, tetapi juga harus ditopang oleh penguatan moral dan spiritual.
Oleh karena itu, bimbingan para ulama menjadi landasan fundamental dalam merancang kebijakan yang membawa keberkahan bagi masyarakat.
“Silaturahmi ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan ruang dialog konstruktif antara pemerintah dan ulama dalam merespons berbagai tantangan zaman, terutama di era digital,” ungkapnya.
Salah satu isu yang mencuat dalam forum ini adalah pentingnya penguatan pendidikan berbasis pesantren, pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, serta pengembangan literasi digital Islami untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif dunia maya.
“Kami berharap sinergi ini tidak hanya sebatas pertemuan, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam kebijakan nyata. Pemerintah harus lebih aktif menggandeng ulama dalam menyusun kebijakan yang berorientasi pada kemaslahatan umat,” pungkasnya.
Di penghujung acara, suasana haru menyelimuti Pendopo Keraton Sumenep ketika pemerintah bersama para ulama memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa.
Gestur ini menjadi simbol nyata bahwa sinergi antara ulama dan pemerintah bukan hanya sekadar wacana, tetapi diwujudkan dalam tindakan yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat.
Dengan lantunan doa bersama, para hadirin memohon keberkahan bagi Kabupaten Sumenep agar senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT, dijauhkan dari marabahaya, serta diberi kemakmuran dan kesejahteraan yang berlimpah.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah ulama kharismatik dan tokoh agama di Kabupaten Sumenep, termasuk Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumenep KH. Moh. Saleh, budayawan KH. Zawawi Imron, serta para pengasuh pondok pesantren di Sumenep. (Hen)
