Bondowoso – News PATROLI.COM –
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya kembali melakukan pemeriksaan di Polres Bondowoso, kemarin (13/12). Kali ini, ada tujuh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, dan Bina Konstruksi (BSBK). Diduga kuat salah satu di antaranya adalah mantan Plt kepala Dinas BSBK Pemkab Bondowoso, Ansori.
Pemanggilan sejumlah ASN tersebut adalah tidak lanjut penyidikan perkara OTT yang menjerat Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso Puji Triasmoro dan tiga tersangka lainnya. Informasi yang didapat, pemeriksaan kali ini diduga mengarah kepada beberapa pejabat di BSBK. Hal itu dibuktikan dengan terlihatnya staf dari dinas tersebut tampak membawa sejumlah dokumen.
Salah satu anggota kepolisian yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, terdapat tujuh orang yang diperiksa. Namun, dirinya tak memberitahukan secara detail siapa saja yang dilakukan pemeriksaan tersebut. “Informasinya ada tujuh orang ASN yang sedang diperiksa,” ungkapnya.
Ketujuh orang tersebut mendatangi Polres Bondowoso sekitar pukul 09.00. Hingga pukul 15.00 pemeriksaan kepada ASN tersebut masih tetap berjalan. “Tadi pagi datangnya, sekitar pukul 09.00,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus suap Rp 475 juta dengan barang bukti (BB) uang tunai Rp 225 juta terus ditangani oleh KPK. Dalam pengembangan, sejumlah pejabat diperiksa guna membongkar ulah para pejabat dan kontraktor di balik operasi tangkap tangan (OTT) itu.
Pada Selasa, 12 Desember lalu, KPK juga menginterogasi Kepala Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso Munandar di Mapolres Jember. Padahal, Munandar baru saja menjabat setelah ada pengembalian mutasi jabatan yang dilakukan Pj Bupati Bondowoso. Pemeriksaan Munandar itu tentu saja diduga kuat berkaitan dengan kasus suap proyek yang terjadi di Kota Tape tersebut. Selain itu, KPK juga melakukan pemeriksaan terhadap rekanan asal Jember, yaitu owner CV Rajendra dan CV Raelina Ryan Mahendra.(Dedy/Roesdi)
