Banjarnegara – News PATROLI.COM –
Polda Jawa Tengah terus mengintensifkan penanganan pascabencana tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah. Selain mendukung proses evakuasi dan penyaluran bantuan, Polda Jateng menurunkan tim trauma healing untuk memberikan pendampingan psikologis bagi warga terdampak. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan tim konselor dari Polres jajaran di sekitar wilayah bencana.
Kabag Psikologi Biro SDM Polda Jateng, AKBP Ahli Rumekso, M.Psi. dalam keterangannya pada Senin (17/11/2-25) sore, menjelaskan bahwa pendampingan psikologis menjadi bagian penting dalam mencegah dampak trauma berkepanjangan.
“Tim mendatangi pengungsian, memetakan perilaku warga, mengajak mereka berbicara, mengajak anak-anak bermain, mendengarkan curhat dan keluhan, hingga mengajarkan cara pengendalian stres,” jelasnya.
Sebagaimana yang sudah dilakukan di Cilacap, pihaknya melakukan pendampingan psikologis di MTs Pesantren Pembangunan Desa Cibeunying, RSUD Majenang, dan Balai Desa Cibeunying. Sejak awal, tim melakukan koordinasi dengan Kapolresta Cilacap dan Kapolsek Majenang agar langkah pendampingan dapat tepat sasaran.
Adapaun kegiatan yang dilakukan meliputi konseling ringan, mendengar curhat dan keluhan, pemantauan emosi warga, serta dukungan psikologis kepada keluarga korban maupun penyintas. Di RSUD Majenang, tim juga hadir untuk mendampingi pasien yang selamat dan keluarga yang masih menunggu kabar anggota keluarganya.
“Tujuan kami adalah memonitor kondisi psikologis para pengungsi serta memetakan kebutuhan dan harapan mereka agar penanganan selanjutnya bisa lebih komprehensif,” ujar salah satu anggota tim psikologi di lokasi.
Di Banjarnegara, kegiatan serupa juga digelar di Aula Kecamatan Pandanarum dan GOR Desa Prigamba. Sebagai upaya pemulihan psikologis para penyintas, Tim Trauma Healing membuka ruang pemulihan dengan tekanan psikologis yang dialami warga mengajak berdialog untuk mengeluarkan beban batin yang dialami.
Dalam kesempatan tersebut petugas mencoba memahami kondisi yang dialami para penyintas. Diantara mereka ada yang kehilangan keluarga, ada yang rumahnya rusak, dan ada yang menunggu kabar anggota keluarga yang belum ditemukan. Kondisi ini menimbulkan guncangan psikologis meski orang itu tampak kuat.
“Tujuan trauma healing yang kami lakukan adalah untuk memastikan tidak ada warga yang mengalami tekanan mental berlebih. Kami hadir untuk menguatkan, mendampingi, dan membantu memulihkan kondisi psikologis mereka,” pungkasnya.
Menanggapi kegiatan ini, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto pada Selasa, (18/11) pagi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh personel yang terlibat, baik dari Polda maupun Polres jajaran. Diungkapkan bahwa upaya pemulihan psikologis merupakan bagian penting dari upaya penanganan bencana yang dilakukan.
“Polda Jawa Tengah berkomitmen memberikan penanganan secara menyeluruh bagi masyarakat yang terdampak bencana. Pemulihan pascabencana bukan hanya soal memperbaiki infrastruktur, tetapi memastikan mental dan emosi masyarakat kembali pulih. Semoga upaya ini mampu menguatkan kembali semangat saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” tandasnya.
















