Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Suasana khidmat menyelimuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang dirangkai dengan haul almarhum H. Muhammad Toha, almarhumah Hj. Muchsinah, dan almarhumah Hj. Saidah. Acara digelar oleh keluarga besar Bani H. Muhammad Toha bersama masyarakat sekitar di lingkungan Dusun Pengkol, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (21/9/2025).
Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan khataman Alquran. Puluhan jamaah turut hadir dan melantunkan ayat-ayat suci hingga khatam, sebagai pembuka sekaligus doa agar acara berjalan lancar dan penuh keberkahan.
Menjelang sore, keluarga besar melanjutkan kegiatan dengan ziarah dan doa bersama di makam leluhur. Prosesi tabur bunga turut dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada para almarhum yang telah mendahului. Suasana haru dan kekhusyukan tampak menyelimuti momen tersebut.
H. Muhammad Satar selaku penasehat keluarga Bani Muhammad Toha menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada para hadirin.
“Saya mewakili keluarga besar memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila masih ada kekurangan dalam pelaksanaan acara ini, baik dari penyambutan maupun penyajian. Kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun tentu tidak luput dari keterbatasan,” ujarnya.
Acara yang dihadiri oleh keluarga besar Bani Muhammad Toha, di antaranya H. Gus Kholiq, H. Satar, Achmad Dimyati, Abdul Wahid, serta Gus Mahfudz, juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Kegiatan ini tidak hanya sebagai penghormatan terhadap Rasulullah SAW, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antar-keluarga dan warga.
Puncak acara digelar pada malam hari dengan pengajian umum yang menghadirkan KH. Hasyim Hambali, Rais Syuriyah MWC NU Waru, sebagai penceramah. Pengajian diselenggarakan di depan Mushola At-Taqwa, Jalan Brigjend Katamso II A No.29 RT 22 RW 05, Pengkol Kedungrejo.
Dalam tausiyahnya, KH. Hasyim Hambali mengingatkan jamaah untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
“Rasulullah adalah teladan sempurna bagi umat manusia. Peringatan Maulid bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dengan memperbaiki akhlak, meningkatkan ibadah, serta mempererat ukhuwah Islamiyah,” tuturnya.
Ia juga menyinggung keteladanan para sahabat Nabi, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab, yang rela berkorban demi perjuangan Islam. Pesan tersebut menjadi pengingat bagi umat agar senantiasa menjaga semangat pengabdian untuk agama dan kebaikan bersama.
Selain itu, haul keluarga besar H. Muhammad Toha beserta almarhumah Hj. Muchsinah dan Hj. Saidah menjadi pengingat akan jasa para pendahulu. KH. Hasyim menyampaikan bahwa haul merupakan wujud doa sekaligus bentuk bakti generasi penerus.
“Almarhum H. Muhammad Toha bersama almarhumah Hj. Muchsinah dan Hj. Saidah dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat, penuh kasih sayang, dan selalu mendukung kegiatan keagamaan. Semoga amal kebaikan beliau diterima Allah SWT dan keturunannya senantiasa melanjutkan jejak perjuangan mereka,” ungkapnya.
Ratusan jamaah terlihat antusias mengikuti acara hingga selesai. Kemeriahan tidak mengurangi kekhidmatan, justru menambah rasa kebersamaan dan persaudaraan di tengah masyarakat.
Tradisi peringatan Maulid Nabi sekaligus haul keluarga besar H. Muhammad Toha ini diharapkan dapat terus dilestarikan setiap tahunnya. Selain menjaga nilai-nilai keislaman, kegiatan tersebut juga menjadi wadah memperkuat iman, mempererat tali silaturahmi, serta mendoakan para leluhur agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. (Gus)
