“Diantaranya mengusulkan pembangunan yang benar-benar tidak bisa tercover oleh Anggaran Dana Desa,” ucap Bupati.
Ibu Desa tersebut juga menambahkan dalam rangka mendorong peningkatan sumber daya manusia, dana yang masuk ke desa dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini mecapai Rp 4,8 triliun. Maka untuk menunjangnya, Pemkab Bojonegoro telah melakukan audiensi beberapa waktu lalu dengan Kementerian Desa PDTT yang akan melanjutkan program RPL untuk jenjang S2. Dalam hal ini, Pemkab Bojonegoro akan bekerja sama dengan Universitas Brawijaya Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Universitas Gajah Madja Yogyakarta.
“Dengan adanya program RPL ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan keuangan yang diberikan oleh negara,” imbuh Bu Anna sapaan akrabnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Machmudin mengatakan bahwa sebanyak 191 anggota BPD yang terdiri dari Kecamatan Balen dan Bojonegoro mengikuti pembinaan peningkatan kapasitas BPD. Hal ini bertujuan untuk mendorong BPD dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan benar serta optimalisasi BPD dalam menampung aspirasi masyarakat desa, serta agar bisa mewujudkan sistem pemerintahan desa yang partisipatif.
“Dengan adanya program RPL untuk jenjang S2 yang digagas oleh Pemkab Bojonegoro, semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan dapat meningkatan pelayanan kepada masyarakat,” harapnya. (eko/*)