Lebih lanjut, Sukirno Kabid Pengembangan dan Keselamatan Transportasi Dishub Bojonegoro menyampaikan tentang perlintasan sebidang yaitu perlintasan rel kereta api (KA) dan jalan raya di mana sangat rawan sekali terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Hingga saat ini, Dinas Perhubungan telah membangun 27 titik perlintasan sebidang yang dijaga oleh petugas dishub, warga maupun dari PT KAI sendiri,” ungkapnya.
Sukirno juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak melewati perlintasan kereta api harus mematuhi aturan yaitu dengan BERTEMAN (berhenti, tengok kanan kiri, aman, baru jalan).
Dalam kesempatan sama, Saad, dari Bidang Angkutan Dishub Bojonegoro juga mensosialisasikan terkait uji berkala kelayakan kendaraan. Uji berkala ditujukan untuk angkutan barang, mobil penumpang umum, bus, truck gandeng, serta truck tronton (peti kemas) yang wajib melakukan uji berkala selama 6 bulan sekali.
Tujuan dilaksanakanya uji berkala adalah menjamin keselamatan bagi pengguna jalan, dengan uji berkala pengguna jalan minimal bisa menjamin kendaraan yang beroperasi di jalan itu lulus persyaratan teknis dan layak jalan. “Di samping itu juga mengurangi emisi dan mendukung pemerintah dalam program go green,” tambahnya.
Sementara itu, Warno Lengkong Balen menyambut baik inovasi yang telah dilakukan Dishub selama ini. Melalui sambungan telepon WhatsApp Warno mengapresiasi inovasi adanya suara di traffic light yakni suara adzan dan lagu-lagu. “Adanya CCTV juga sangat membantu masyarakat jika ada kejadian yang merugikan pengguna jalan baik dikarenakan kecelakaan lalu lintas atau tindakan lain yang merugikan,” sambung Warno.
Selain itu, ada juga komentar dari Lek Gik yang mengucapkan terimakasih atas paparan yang dibincangkan dalam SAPA! Malowopati. “Terimakasih untuk bapak Dishub dan semoga semakin maju,” tulisnya. (eko/kmf).