banner 700x256

Polsek Taman Sosialisasikan Gerakan Anti Bullying di SDN Kramat Jegu 2

Polsek Taman Sosialisasikan Gerakan Anti Bullying di SDN Kramat Jegu 2
banner 120x600
banner 336x280

Sidoarjo – News PATROLI.COM –

Upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan terus digalakkan oleh jajaran kepolisian. Kanit Binmas Polsek Taman Polresta Sidoarjo, AKP Abdullah Madjid, menggelar sosialisasi gerakan anti bullying di SDN Kramat Jegu 2 pada Sabtu (20/9/2025).

Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah ini diikuti seluruh siswa-siswi kelas 4 hingga kelas 6. Suasana terlihat penuh antusiasme, baik dari siswa, guru, maupun pihak sekolah yang menyambut hangat kehadiran polisi untuk memberikan edukasi.

Dalam paparannya, AKP Abdullah Madjid menegaskan bahwa bullying merupakan bentuk kekerasan yang dapat berdampak panjang terhadap korban.

“Bullying bukan hanya sekadar bercanda atau saling mengejek. Itu adalah bentuk kekerasan psikologis maupun fisik yang bisa meninggalkan luka mendalam. Karena itu, siswa, guru, dan orang tua harus bersatu menolak segala bentuk perundungan,” tegasnya.

Ia juga memaparkan jenis-jenis bullying yang umum terjadi di lingkungan sekolah, mulai dari verbal (ejekan, hinaan), fisik (pemukulan, dorongan), hingga sosial (pengucilan, penyebaran gosip). Tak hanya itu, ia mengingatkan bahwa kemajuan teknologi membuat bullying merambah dunia maya melalui media sosial, yang kerap sulit terdeteksi namun berdampak lebih luas.

Baca juga :  Aparat Gabungan Forkopimda Bojonegoro Turun ke Jalan

Dengan metode interaktif, Abdullah Madjid mengajak para siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar serta berani menolak tindakan negatif. Ia juga membekali mereka dengan langkah praktis menghadapi bullying, seperti melaporkan kepada guru atau orang tua, serta membangun keberanian untuk berkata “tidak”.

Kepala SDN Kramat Jegu 2, Siti Nurhayati, memberikan apresiasi tinggi atas kegiatan ini. Menurutnya, kehadiran polisi memberikan dampak positif bagi para siswa.

“Pendidikan karakter tidak cukup hanya melalui pelajaran di kelas. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa empati, saling menghargai, dan membangun budaya sekolah yang aman. Kami berharap bisa rutin dilaksanakan,” ujarnya.

Sosialisasi ditutup dengan sesi tanya jawab. Sejumlah siswa dengan penuh semangat mengajukan pertanyaan terkait pengalaman perundungan yang pernah mereka lihat atau alami, sehingga suasana menjadi akrab sekaligus edukatif.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran kolektif tumbuh di kalangan pelajar SDN Kramat Jegu 2 untuk bersama-sama menolak bullying dan menciptakan budaya sekolah yang positif, inklusif, serta penuh rasa saling menghargai. (Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *