Jember – NewsPATROLI.COM –
Kasus perampokan brutal yang menimpa sebuah keluarga di Dusun Sumbersari, Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, pada 20 Juli 2025, hingga kini belum menemui titik terang.
Leginah (60), suami dan ayah dari korban, mengungkapkan kekecewaannya atas lambatnya penanganan kasus oleh pihak kepolisian, hampir tiga bulan setelah insiden terjadi. (5/10/2025)
“Ini lambat sekali. Kami akan berusaha terus sampai terungkap,” tegas Leginah, menunjukkan tekadnya untuk terus mengawal kasus ini hingga pelaku tertangkap dan diadili.
Leginah telah melakukan berbagai upaya untuk membantu pengungkapan kasus, termasuk mencari sendiri barang-barang berharga yang dirampas seperti uang, perhiasan, dan sepeda motor. Namun, pencariannya tidak membuahkan hasil. Pertanyaan mengenai perkembangan kasus yang diajukan ke Polsek dan Polres setempat juga belum memberikan jawaban yang memuaskan.
“Saya berupaya mencari keadilan agar ketemu pelakunya. Terus sampai sekarang saya mau kemana. Jawaban polisi masih menunggu katanya belum ada barang bukti,” keluhnya.
Leginah juga menyoroti bahwa kasus yang menimpa keluarganya bukanlah insiden tunggal. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah rentetan kasus perampokan telah terjadi di wilayah Kecamatan Gumukmas.
Leginah merinci sedikitnya ada 8 kasus perampokan, yaitu di Dusun Nyamplung Kobong Desa Mayangan (3 kasus), Dusun Sumbersari Desa Mayangan (3 kasus), Dusun Kalimalang Desa Mayangan (1 kasus), dan Desa Kepanjen (1 kasus), yang semuanya belum berhasil diungkap polisi. Ia berharap kasus keluarganya dapat segera terungkap dan pelaku dapat diadili seadil-adilnya.
Sementara dari Petugas Polsek Gumukmas menjelaskan, kasus perampokan sadis ini masih dalam penyelidikan intensif pihak kepolisian
Peristiwa perampokan sadis ini terjadi pada Minggu dini hari, 20 Juli 2025, sekitar pukul 02.00 WIB. Nenek Seniti (61) dan putrinya, Tiyama (36), menjadi korban utama. Akibat kejadian ini, mereka mengalami trauma mendalam dan kerugian harta benda senilai lebih dari Rp200 juta.
Menurut penuturan Tiyama, tiga orang perampok yang mengenakan pakaian serba gelap dan penutup kepala menyatroni rumah mereka saat mereka terlelap. Pelaku masuk melalui jendela kamar Tiyama dan langsung melakukan kekerasan. Tiyama sempat mencoba melawan namun kalah jumlah dan mengalami luka-luka di tangan, leher, kepala, dan perut. Pelaku kemudian menggasak uang tunai Rp20 juta dan tas kerja berisi surat-surat penting serta sejumlah uang.
Sebelumnya, pelaku juga menyergap Seniti di kamarnya. Nenek tersebut dianiaya dengan dipukul dan dibacok berkali-kali, serta diikat dengan kabel kipas angin. Pelaku kemudian menggasak perhiasan emas dan uang tunai Rp36 juta milik Seniti. Seniti mengalami delapan luka bacok di kepala serta luka memar dan bengkak di sekujur tubuh, sehingga harus menjalani perawatan intensif di Klinik Assuniyah Kencong dan RS Bina Sehat Jember.
Selain uang dan perhiasan, pelaku juga membawa kabur dua unit sepeda motor milik korban, yaitu Honda BeAT dan Honda Vario merah.
Pihak kepolisian dari Tim Inafis Polres Jember bersama Polsek Gumukmas telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan dari korban serta saksi.










