banner 700x256

“Asatan”, Ribuan Warga dari Berbagai Daerah Berebut Ikan di Sungai Sampean Baru

"Asatan", Ribuan Warga dari Berbagai Daerah Berebut Ikan di Sungai Sampean Baru. | Foto: Dedy
banner 120x600
banner 336x280

Bondowoso – News PATROLI.COM –

Ribuan warga di Kabupaten Situbondo dari berbagai daerah, berebut ikan mabuk di Sungai Sampean baru yang dikenal dengan Istilah “Asatan” atau ikan Mabuk pada Kamis (14/12/2023). Mereka berkumpul di sempadan sungai untuk menjaring ikan yang mabuk akibat pintu irigasinya dibuka maksimal.

Ita yuninda(36), wanita asal Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, menyatakan sengaja datang ke bagian hulu Sungai Sampean untuk mencari ikan. Pintu dam sungai mulai dibuka sejak pukul 06.00 WIB.

Kegiatan mencari ikan tersebut dilakukan saat masih duduk dibangku smp sampai menikah karena sangat menghibur dan uniknya saat mendapak ikan yang besar.

“Mencari ikan ini untuk senang-senang, hampir setiap tahun dilakukan pengasatan (pengeringan) sungai,” kata Syamsul dalam bahasa Madura pada Kamis (14/12/2023).

Dalam mencari ikan, para warga sengaja membuat jaring panjang yang terbuat dari kayu, bambu dan diberi jaring. Sehingga, warga bisa menjaring ikan tanpa harus menceburkan diri ke sungai. Namun, ada juga warga yang mencebur ke sungai untuk langsung menangkap ikan dengan jala.

Baca juga :  Perhutani KPH Bondowoso Resmi Menutup dan Melepas Kegiatan Praktek Lapangan Siswa SMK Kadipaten

“Ikan yang didapat ikan tawes, nila, dan mujair,” katanya.

Ikan yang didapat ukurannya besar-besar. Sehingga, warga yang jauh dari sungai turut datang dan ikut mencari ikan di Sungai Sampean sejak pagi.

Suro (56), warga Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, menyatakan kegiatan tersebut sudah biasa dilakukan ketika memasuki musim hujan.

“Ketika pintu dam dilepas itu banyak ikan yang ikut terbawa, sehingga di dasar sungai juga terangkat ke atas, banyak ikan yang mabuk akibat proses tersebut,” ucapnya.

Dia juga menyatakan, jika pintu dam tidak dibuka maksimal, maka akan ada penimbunan sedimentasi. Sehingga, langkah tersebut adalah antisipasi supaya air tidak meluap ketika hujan datang dengan intensitas tinggi.

“Kalau enggak dibuka bahaya mas, bisa-bisa meluap kalau pas ada hujan,” Terangnya. (Dedy/Roesdi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *