Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Bupati Sumenep Hadiri Pertandingan Kejurprov Catur ke-55, Melahirkan Bibit Bibit Unggul

Hendri Purnawan
Ketua Percasi Jatim Dr. H. Achmad Fauzi Wongsujudo SH.MH Usai Membuka Kejurprov Ke 55 Di Gedung Kesenian Blitar E1721823444822
Ketua Percasi Jatim Dr. H. Achmad Fauzi Wongsujudo SH.MH usai membuka Kejurprov ke-55 di gedung kesenian Blitar.
banner 120x600
banner 336x280

Sumenep – News PATROLI.COM –

Ketua Percasi Jatim, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH hadir di tengah-tengah pertandingan kejurprov ke-55 di gedung kesenian Aryo Blitar, jalan kenari kota Blitar, para atlet yang dipertandingkan dalam Kejurprov ke-55 tersebut untuk usia pelajar.

Kejurprov Jatim yang di gelar di Blitar pada 23 juli sampai 25 juli 2024 tak lain bertujuan melahirkan bibit bibit unggul atlet catur dari berbagai daerah.

Ketua Percasi Jatim itu mengatakan, “ Atlet yang dipertandingkan terbagi menjadi enam kelompok usia-usia pelajar. Karena di usia-usia inilah mereka harus kita persiapkan semaksimal mungkin,” kata Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH. Selasa (23/07/2024).

Yang meliputi enam kelompok tersebut yakni, Kelompok Junior A Putra/Putri, umur 19 tahun atau kelahiran tahun 2005 dan sesudahnya. Kelompok Junior B Putra/Putri dengan umur 17 tahun atau kelahiran tahun 2007 dan sesudahnya. Kelompok Junior C Putra/Putri dengan umur 15 tahun atau kelahiran tahun 2009 dan sesudahnya.

Kelompok Junior D Putra/Putri Umur 13 tahun atau kelahiran tahun 2011 dan sesudahnya. Kelompok Junior E Putra/Putri Umur 11 tahun atau kelahiran tahun 20013 dan sesudahnya.

Kelompok Junior F Putra/Putri dengan umur 09 tahun atau kelahiran tahun 2015 dan sesudahnya. Kelompok Junior G Putra/Putri dengan umur 07 tahun atau kelahiran tahun 2017 dan sesudahnya.

Ketua Percasi Jatim Hadir Di Tengah Tengah Perlombaan Catur Pelajar

Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH menjelaskan peraturan yang digunakan adalah Peraturan Pertandingan FIDE Percasi.

“Catur standar yang telah disesuaikan oleh PB Percasi. Batas WO adalah 30 menit setelah pertandingan dimulai dari langkah pertama. Sementara, sistem pertandingan menggunakan sistem Swiss 7 babak atau menyesuaikan jumlah peserta. Kemudian, untuk kontrol waktu, 60 menit + increment 10 detik (60″+10′),” jelasnya

Baca juga : Peringkat Teratas Dalam Ketahanan Pangan, Kabupaten Sumenep Sabet Dua Penghargaan

Tak hanya itu juga menurutnya, untuk pairing menggunakan Program Swiss Manager. Dimana pemain yang berasal dari satu Kabupaten/Kota yang memiliki poin diatas 50% tidak diketemukan pada pairing babak terakhir.

“Untuk penentuan juara diambil dari jumlah poin tertinggi/Match Point (MP). Jika nilai poin sama maka ditentukan Tie Break, dimana satu permainan digunakan untuk menentukan pertandingan ketika skornya satu set semua. Penentuan berdasarkan Direct Encounter, berdasarkan Buchholz, berdasarkan Sonnebom Berger (SB), dan berdasarkan Progressive Score (PS),” ujarnya.

Ditambahkannya, juara yang diambil yaitu juara 1, juara 2, juara 3. Untuk para juara, akan diberi pembinaan dan penyaringan menuju ke Kejurnas.

“Juara 1 belum pasti akan dikirim ke Kejurnas, akan tetapi dilihat nanti kemampuannya. Walaupun juara 2 bukan berarti dia kalah. Ini berkaitan dengan konsistensi kemampuan mereka,” imbuhnya.

Dirinya menginginkan, Kejurprov Jawa Timur tahun 2024 ini menjadi ajang agar atlet-atlet mampu mempersiapkan dirinya untuk menjadi atlet-atlet yang hebat.

“Harapan kita, ini adalah ruang untuk mengasah pikiran mereka dan ruang untuk mengasah mental mereka. Karena kompetisi itu tidak hanya pikiran tapi juga mental, kalau mentalnya tidak kuat maka akan berpengaruh terhadap cara berpikir mereka,” harapnya.

Beliau menegaskan, Kejurprov nantinya akan muncul bibit-bibit baru yang bisa membanggakan Percasi Jawa Timur.

“Ini usaha kami agar Cabang Olahraga Catur dianggap penting oleh Provinsi Jawa Timur dengan munculnya berbagai prestasi,” tandasnya. (Hendri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *