Semunep – News PATROLI.COM –
Bunyi misterius yang viral dan menghobohkan warga Sumenep, khususnya desa moncek timur kecamatan Lenteng kabupaten Sumenep, kini tim dari badan meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari Pasuruan juga bergerak ke lokasi kejadian pada ahad sore, (13/09/2023).
Dari beberapa pantauan media di lokasi, beberapa orang tim BMKG dari Pasuruan bersama TNI-POLRI, BPBD, unsur kecamatan Lenteng, pemdes desa moncek timur dan tokoh masyarakat berada di lokasi kejadian.
Koordinasi bidang observasi dan informasi stasiun Geofisika Pasuruan, Suwarto mengatakan bahwa pihaknya saat ini melakukan langka-langka untuk mencari bunyi misterius tersebut.
“Kami selaku koordinator tim saat ini melakukan survei awal terkait fenomena yang menggegerkan warga desa moncek timur, pada hari Sabtu kemaren” ungkapnya pada sela-sela kesibukan Ahad sore.
Menurut Suwarto, pihaknya saat ini tengah memasang alat untuk merekam fenomena atau kejadian yang ada di dalam tanah di desa moncek timur tersebut, sehingga dari rekaman tersebut nantinya akan diperoleh beberapa analisa yang ada di lapisan struktur tanah terjadi lokasinya(bunyi misterius)tersebut.
“Nantinya akan ketahuan struktur di bawah permukaan tanah yang ada di lokasi kejadian ini termasuk ketebalan, jenis tanah, lembek atau keras untuk selanjutnya kita identifikasi”,imbuhnya.
Lebih jauh, masih menurut Suwarto, penelitian akan lebih akurat apabila dilakukan secara intensif dengan beberapa teknik seperti Go listrik dan magnet. Apalagi menurut dia dapat berkolaborasi dengan akademisi dan beberapa institut yang nantinya akan menghasilkan sesuatu kesimpulan akhir yang pas.
Suwarto juga menjelaskan, guna memaksimalkan survei awal di lokasi bunyi misterius tersebut pihaknya menempatkan sekitar dua sampai tiga alat yang digunakan tersebut. Termasuk, besok juga ada tambahan sekitar enam orang lagi, timnya yang akan bergabung di lokasi kejadian tersebut, “insyak ALLAH besok pagi sekitar pukul 09.00 pagi akan mendapatkan hasil rekaman data-data demografi”, terangya.
(Hendri/sahmari)
