Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Jelang Arus Mudik, Belasan Sopir Bus di Bojonegoro Dites Urine

Eko Wahyudi
Jelang Arus Mudik Belasan Sopir Bus Di Bojonegoro Dites Urine E1712131685732
Jelang Arus Mudik, Belasan Sopir Bus di Bojonegoro Dites Urine
banner 120x600
banner 336x280

Bojonegoro – News PATROLI.COM –

Dimulainya Operasi (Ops) Ketupat Semeru 2024, Satuan Reserse Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya (Satresnarkoba) Polres Bojonegoro bersama Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Bojonegoro menggelar tes urine kepada sopir dan crew bus angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di terminal bus Rajekwesi Bojonegoro, Rabu (3/4/2024) pukul 09.30 WIB.

Dari pantuan awak media ini dilokasi, belasan sopir dan crew bus melaksanakan pemeriksaan tekanan darah dan urine secara bergiliran.

Kasat Resnarkoba, AKP Eko Suwanto, SH, MH, S.AP mengatakan pemeriksaan urine digelar dalam rangka Operasi Ketupat Semeru 2024 dan merupakan bentuk pelayanan kepada penumpang jelang lebaran.

Lanjut Eko, menuturkan keselamatan penumpang harus diprioritaskan dan berdasarkan hasil tes urine tersebut akan dikembangkan oleh Satresnarkoba dan pihak RS. Bhayangkara.

Baca juga : Pak Yes dan Mas Dirham Hadiri Boranan Jazz dalam Rangka HUT TNI ke-79 di G-Park Waduk Gondang Sugio Lamongan

“Jika memang ada penyalagunaan narkoba akan diproses lebih lanjut. Tes urine ini merupakan program rutin menjelang lebaran untuk memastikan agar pengemudi bus memang layak untuk membawa kendaraannya,” tandas AKP Eko Suwanto kepada awak media di terminal Rajekwesi.

“Tes urine ini sebagai antisipasi bagi para sopir, karena mereka bertanggung jawab atas keselamatan penumpang terlebih mungkin waktu kerja mereka bertambah, dikhawatirkan mereka menyalahgunakan narkotika dan obat-obatan terlarang. Kami tidak ingin penumpang mejadi korban dari sopir yang menyalahgunakan narkoba,” imbuhnya.

Eko Suwanto menyampaikan hasil dari tes urine tak satupun terdeteksi positif mengonsumsi narkotika atau obat-obatan lainnya.

“Jangan sampai para sopir maupun crew bus mendekati narkoba, apalagi sampai memakai atau mengonsumsi. Hal tersebut sangat membahayakan, baik bagi diri sendiri maupun para penumpang bus,” pungkas Eko. (*/eko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *