Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

KPK Ungkap Uang Suap Harun Masiku Berasal dari Djoko Tjandra dan Hasto Kristiyanto

Favicon
Kpk E1744650823145
KPK Ungkap Uang Suap Harun Masiku Berasal dari Djoko Tjandra dan Hasto Kristiyanto
banner 120x600
banner 336x280

Jakarta – News PATROLI.COM –

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap fakta baru dari kasus dugaan suap pada proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR. Buronan Harun Masiku ternyata tidak menyiapkan uang panas dari kantong pribadinya.

Informasi ini didapat KPK setelah melakukan profiling ekonomi Harun. Analisis yang didapat, buronan itu tidak akan mampu membayar uang suap yang diminta mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.

“Penyidik menemukan informasi diperkaranya Harun Masiku, kita mem-profiling, Harun Masiku secara ekonomi tidak memiliki kemampuan ekonomi yang memadai untuk melakukan, memberikan sesuatu pada peristiwa suap,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 11 April 2025.

Asep mengatakan KPK menelusuri ulang aliran dana terkait pengurusan suap PAW anggota DPR. Sebagian dana yang diberikan Harun ke Wahyu ternyata dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

“Berangkat dari sana (hasil profiling ekonomi Harun), penyidik bertanya ini uangnya (asal usul uang suap Harun) dari mana? Yang Rp400 juta sudah kita ketahui yang sekarang sudah disidangkan dari Pak HK (Hasto Kristiyanto), diduga dari sana,” ucap Asep.

Asep mengatakan Harun juga diduga menggalang dana suap dengan memintanya kepada mantan narapidana kasus rasuah hak tagih Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra. Namun, nominalnya enggan dibeberkan.

Baca juga : Hasil Survei Litbang Kompas Disoal, Banyak Kasus Mangkrak Tapi Citra KPK Naik

“Dugaan kami ada pertemuan lah di KL (Kuala Lumpur) beberapa saat sebelum terjadinya peristiwa suap. Antara saudara DJ (Djoko Tjandra) dengan HM (Harun Masiku),” ucap Asep.

KPK menemukan informasi Harun bertemu dengan Djoko Tjandra di Kuala Lumpur. Djoko memberikan uang kepada Harun untuk pengurusan suap pada proses PAW.

“Kami menduga ada di sana perpindahan sejumlah uang yang nanti uang ini akan digunakan untuk suap,” kata Asep.

Djoko Tjandra membantah mengenal Harun. Dia berstatus sebagai saksi dalam kasus ini.

“Saya enggak kenal (Harun), jadi, saya enggak bisa jawab apa-apa dong, ya kan,” kata Djoko di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 9 April 2025.

Djoko enggan memerinci pertanyaan penyidik kepadanya di ruang pemeriksaan. Dia menyebut permintaan keterangan kali ini bentuk dari silaturahmi.

“Enggak, hanya berdatang silaturahmi saja, enggak ada apa-apa,” ucap Djoko.

Djoko juga mengaku tidak mengetahui keberadaan Harun. Klaim itu ditegaskan karena dia mengaku tidak mengenal buronan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *