Bondowoso – News PATROLI.COM –
Ribuan massa yang tergabung dalam organisasi Jahanam (Jalinan Hati Anak Manusia), menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor cabang BRI Bondowoso,Senin (20/01/2025).
Dwi Agus Budiyanto selaku ketua dari koordinator aksi sekaligus ketua laskar jahanam serta merupakan seorang aktivis mengatakan, bahwa, “unjuk rasa dilakukan karena nasabah yang juga anggota laskar merasa dirugikan oleh kebijakan yang tidak jelas dan tidak transparan terkait pengajuan kredit KUR,” ungkapnya.
Dalam aksi demonstrasi tersebut,laskar jahanam mengerahkan sekitar seribu massa, meliputi perwakilan dari 7 korwil,31 kecamatan dan 248 Desa/Kelurahan di Kabupaten Jember.Dan titik kumpul sendiri berlokasi di Jl.Letjen S.Parman, Sumbersari, Jember.
Setelah massa terkumpul sekitar pukul 09.00 WIB mereka bergerak dengan target aksi yaitu BRI Unit Maesan dan BRI Cabang Bondowoso.
Dalam orasinya, massa menuntut agar pihak bank BRI segera memproses pengajuan pinjaman yang telah diajukan oleh nasabah serta agar dipertemukan dengan oknum mantri yang bernama Fito.
Dengan pengawalan ketat pihak kepolisian,akhirnya Fito keluar dan menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini dan si oknum mantri sendiri tidak tahu kalau nasabah yang dia permainkan merupakan anggota laskar.
Pihak BRI telah menanggapi tuntutan demonstran dengan mengirimkan perwakilan untuk dialog dengan demonstran, karena merasa tidak puas dengan hasil dialog tersebut Dwi Agus walkout dari ruangan, sembari dengan suara lantangnya,memberikan waktu 15 hari kepada pihak BRI untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Dari pantauan di lokasi, Dwi Agus menuntut agar kepala BRI cabang Bondowoso dan oknum mantri yang bernama Fito segera dicopot dan apabila permintaan kami tidak diindahkan kami akan datang dengan jumlah massa yang lebih besar,” imbuh Dwi Agus.
Dikesempatan terpisah, Pihak BRI Cabang Bondowoso, Santoso selaku Humas Regional Office Malang menyampaikan klarifikasi dari Pemimpin Kantor Cabang BRI Bondowoso, Muhammad Rosyid Hudaya, (21/01/2025).
Diketahui bahwa pemohon atas nama Ahmad Bukhari telah mengajukan permohonan fasilitas kredit sebesar Rp15.000.000.- untuk dua usaha, yakni Bengkel Las dan Isi Ulang Air Minum, namun usaha isi ulang air minum bukan usaha milik pemohon, sehingga berdasarkan hasil survey dan analisa usaha yang bersangkutan, BRI tidak dapat memberikan fasilitas kredit dengan nilai yang diajukan nasabah.
Terkait dengan penyaluran fasilitas kredit tersebut, BRI memastikan semua proses perbankan telah dilaksanakan sesuai analisa dan kelayakan usaha nasabah, serta telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance (GCG).
Namun demikian, BRI telah menyampaikan kepada yang bersangkutan bahwa pengajuan fasilitas kredit yang dapat difasilitasi adalah untuk Bengkel Las yang merupakan milik pemohon (nasabah), dengan nilai fasilitas kredit sebesar Rp.11.000.000.-
(wid/Red)
