Baca Juga:Pemkab Bojonegoro Gelar BBGRM dan HKG, Tingkatkan Gotong Royong untuk Penguatan Integritas
“Di samping itu untuk meningkatkan pengetahuan, bertambahnya wawasan kader terhadap program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA) sekaligus koordinasi sesama kader IMP dalam membangun kualitas SDM kader IMP yang respon dan tanggap di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Heru Sugiharto juga menjelaskan bahwa prevalensi angka stunting di Bojonegoro mengalami penurunan. Menurut data bulan timbang bayi pada Februari 2022, terdapat 73.045 balita dengan prevalensi stunting 3.804 atau setara dengan 5,2%.
Sedangkan dari hasil bulan timbang bayi pada Agustus 2022 sebanyak 74.626 balita dengan prevalensi stunting 2.225 atau 2,97%.
“Dengan capaian penurunan tersebut, mari kita tingkatkan kerja sama dan sinergitas dari semua stakeholder guna mendukung tercapainya target nasional di tahun 2024,” ungkapnya.
Baca Juga:Dinkes Bojonegoro Ajak Masyarakat Mengenal Langkah Cegah HIV/AIDS
Sementara, salah satu pegiat IMP Siti Kotijah dari Desa Sendangrejo Kecamatan Dander antusias mengikuti pembinaan yang diselenggarakan oleh Pemkab Bojonegoro. Baginya, kegiatan ini menjadi bukti adanya perhatian pemerintah kepada kader IMP.
“Terima kasih atas perhatian dan ilmu yang diberikan. Semoga pembinaan ini menjadi penambah semangat bagi kader IMP dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat,” harapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Elzadeba Agustina, Kepala OPD terkait, Forkopimcam, Kepala Desa, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Dander, Kapas, dan Bojonegoro.(eko/*)