Bondowoso – News PATROLI.COM –
Dalam Rangka Mendukung visi Asta Cita keenam Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pembangunan ekonomi dari desa, Perum Perhutani melalui Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara terus mengembangkan hasil hutan bukan kayu (HHBK) melalui program kemitraan. Upaya ini menjadi salah satu langkah konkret untuk mendorong pemerataan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa, (Selasa, 03/06/2025).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo bersama rombongan meninjau langsung progres program kemitraan kopi Perhutani di Petak 83F, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blawan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukosari, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso, Divisi Regional Jawa Timur.
Turut mendampingi, Plt. Direktur Utama Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto, Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Faturrohman, Direktur Keuangan Perhutani Sandy Mukhlisin, Direktur Utama PTPN III M. Abdul Ghani, serta Direktur Utama PTPN IV Jatmiko K. Santosa.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Menteri BUMN meninjau kebun kopi yang dikelola bersama 40 petani dari Masyarakat Desa Hutan. Program kemitraan ini telah memanfaatkan lahan seluas 18,06 hektar, dengan 14,06 hektar di antaranya telah ditanami kopi berbagai jenis sejak tahun 2019.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Perhutani melalui model kemitraan seperti di KPH Bondowoso ini, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tapi juga mendukung ekonomi lokal dan menjaga kelestarian lingkungan. Ini adalah contoh nyata sinergi BUMN untuk Indonesia, sejalan dengan upaya pemerintah membangun dari desa,” ujar Kartika Wirjoatmodjo.
Program kemitraan kehutanan ini menjadi wujud nyata integrasi antara program Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) dan Kelompok Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP), sebagaimana arahan Kementerian BUMN. Model ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem usaha rakyat dan meningkatkan produktivitas pertanian di sekitar kawasan hutan.
Plt. Direktur Utama Perhutani, Natalas Anis Harjanto, menambahkan bahwa Perhutani berkomitmen mengembangkan berbagai program agroforestri untuk mendukung perekonomian desa. “Kami ingin mengoptimalkan nilai tambah bagi masyarakat dan UMKM lokal.
Bersama LMDH, kami tak hanya fokus pada produktivitas dan kualitas kopi, tetapi juga memastikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan dan mendukung agenda Asta Cita: pembangunan dari desa,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri BUMN dan rombongan juga melihat berbagai produk kopi unggulan hasil binaan Perhutani yang dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di KPH Bondowoso.
Menariknya, kolaborasi dalam program PMO Kopi & Kakao Nusantara ini melibatkan berbagai pihak: penggarap, mitra KKP dan KKPP, serta Business Advisor dan penyedia sarana produksi pertanian (Saprotan). Seluruh transaksi dan pendanaan program juga difasilitasi secara digital melalui aplikasi Socioforest untuk menjaga transparansi dan efisiensi.
Dengan langkah ini, Perhutani berharap program kemitraan dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa sekaligus menjaga kelestarian hutan berkelanjutan, sejalan dengan semangat membangun dari desa yang menjadi bagian dari Asta Cita. (Dedy)
















