Sidoarjo, News PATROLI.COM
Pemkab Sidoarjo terus berupaya memutus mata rantai penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC). Data Dinas Kesehatan Sidoarjo menyebutkan ditahun 2022 kemarin, terdapat 5.598 kasus TBC. Dari laporan treatment coverage TBC di Sidoarjo tersebut capaian kasus penangannya cukup mengembirakan. Sebanyak 4.294 orang pengidap TBC berhasil ditangani dengan baik. Dengan kata lain sekitar 77% dari seluruh kasus TBC yang ada di Sidoarjo telah memperoleh penanganan untuk sembuh.
Upaya penanggulangan penyakit menular tersebut diperkuat dengan menghadirkan Program Eliminasi MDR (Multi Drugs Resistance). Program tersebut merupakan program bantuan pemberian obat gratis bagi penderita TBC. Selain itu juga diberikan bantuan uang transport kepada pasien TBC untuk datang ke Puskesmas. Setiap pasien mendapatkan uang saku Rp. 30 ribu agar semangat datang ke Puskesmas untuk meminum obat. Pada tahun 2022 kemarin, ada alokasi anggaran sebesar Rp. 372 juta untuk pasien TBC.
Dalam menjalankan program kali ini, Dinas Kesehatan Sidoarjo mengajak Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) untuk berkolaborasi. Lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap kesehatan masyarakat itu diharapkan dapat membantu pemerintah Kabupaten Sidoarjo menanggulangi penyebaran penyakit TBC. Pagi tadi digelar acara konferensi pers pernyataan bersama upaya kolaborasi penanggulangan tuberkulosis, di Hotel Luminor Sidoarjo, Kamis, (5/1). Kegiatan tersebut juga mengundang anggota Komisi D DPRD Sidoarjo M. Thoriqul Huda.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr. Fenny Apridawati, SKM, M.Kes mengatakan penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan serius di seluruh dunia yang tidak kunjung usai. Untuk menanganinya dibutuhkan dukungan semua pihak. Salah satunya mengajak lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap kesehatan masyarakat. Pemkab Sidoarjo lanjut Fenny terus berupaya menekan angka kasus TBC. Program eliminasi MDR diharapkan menjadi program yang signifikan menekan penyebaran penyakit menular tersebut. Menurutnya program eliminasi MDR ini merupakan satu-satunya program inovasi yang tidak dimiliki Kabupaten/Kota lain di Provinsi Jatim.
“Saya minta kepada teman-teman media untuk ikut berperan dalam upaya Pemkab Sidoarjo untuk proses eliminasi pasien TBC. Jika ada tetangga atau kerabatnya yang sakit TBC agar bisa disupport berobat ke Puskesmas atau RSUD terdekat,” ujar Fenny.
Fenny juga mengatakan upaya percepatan penanggulangan TBC di Kabupaten Sidoarjo juga dilakukan dengan menerbitkan Perbup Tim Percepatan Penanggulangan TB di Kabupaten Sidoarjo. Perbup tersebut telah terbit tahun 2022 kemarin. Perbup tersebut akan menguatkan tugas, peran dan tanggungjawab masing-masing OPD dan stakeholder terkait untuk ikut menanggulangi TBC.