Surabaya – News PATROLI.COM –
Dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi ikan teri sebagai bagian dari pencegahan kematian dan penyakit menular menjadi perbincangan hangat. Baru-baru ini, suatu penelitian menyatakan bahwa konsumsi ikan teri secara luas dapat mencegah hingga 750.000 kematian pada tahun 2050.
Riset tersebut mengundang tanggapan dari berbagai pihak, termasuk Heru Pramono SPi M Biotech PhD, ahli Bioteknologi Universitas Airlangga (Unair). Menurutnya, data yang mendukung klaim ini masih perlu diperkuat.
Lebih lanjut, Heru menuturkan bahwa kandungan asam amino dalam ikan teri memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama bagi ibu hamil. “Terdapat 20 jenis asam amino yang terkandung dalam ikan teri dapat mendukung kesehatan ibu hamil. Selain itu, kandungan kalsium sangat baik untuk tumbuh kembang janin,” jelas Heru, Kamis(25/4/2024).
Heru menilai konsumsi ikan teri sebagai alternatif daging merah guna mencegah penyakit bukanlah pendekatan yang tepat. Meskipun kuantitas daging dalam ikan teri tidak sebanyak daging merah, namun menurut Heru konsumsi daging ikan lebih tepat sebagai suplementasi.
Heru juga meninjau manfaat kandungan omega-3 dalam ikan teri. “Ikan kecil di laut biasanya mengkonsumsi plankton atau mikroba alam yang mengandung omega-3. Menurut penelitian, kandungan ini bermanfaat untuk perkembangan otak dan mencegah kardiovaskuler.Sedangkan kandungan kalsiumnya baik untuk pertumbuhan tulang,” ungkap Heru.
Tidak hanya itu, menurut Heru, kandungan protein dalam ikan teri juga berperan sebagai bahan dasar penyusunan protein di dalam tubuh dan berpotensi sebagai anti kanker.