banner 700x256

DPO Pencurian HP Tewas Diduga Dianiaya Oknum Anggota Polisi, Ini Kronologinya..

banner 120x600
banner 336x280

Makassar – News PATROLI.COM –

Terduga kasus pencurian HP inisial MM meregang nyawa diduga dianiaya oleh oknum Polisi unit jatanras Polrestabes Makassar peristiwa tersrbut terjadi Rabu ( 23/8/23 ) di seputaran jalan bunga eja kota Makassar.

Pihak Kepolisian, dalam hal ini Polrestabes Makassar membantah dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh oknum unit Jatanras terhadap almarhum Maman pelaku tindak pidana pencurian Handphone yang sudah dijadikan daftar pencarian orang (DPO).

Bantahan tersebut dikatakan langsung oleh Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan JM Hutagaol saat menggelar konferensi pers.

“Jadi malam ini, Rabu( 23/8/23 ) kami akan merilis terkait meninggalnya pelaku tindak pidana pencurian Handphone saat diamankan di tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan unit Jatanras” ujarnya.

Lanjut Kasat Reskrim, “jadi saat anggota melakukan penangkapan pelaku sedang berpesta miras, saat diamankan pelaku melakukan perlawan sehingga entah apa yang terjadi pelaku tersentakkan atau kenapa tiba-tiba tidak sadarkan diri” ujarnya AKBP Ridwan.

Pada saat kejadian di TKP anggota lebih memilih mundur lantaran warga setempat melakukan penyerangan. “Jadi anggota pada saat itu lebih memilih mengamankan diri karena situasi tidak memungkinkan lantaran warga melakukan perlawanan dan penyerangan” ungkapnya AKBP Ridwan dalam rilisannya.

Baca juga :  Kedapatan Bawa Sabu dan Ribuan Obat Terlarang, Seorang Pelajar Diamanakan Sat Resnarkoba Polres Wonogiri

“Pelaku adalah seorang residivis dan memiliki LP di Polres sini 6 dan di Polres Pelabuhan juga ada 1 LP, dia juga seorang residivis, semuanya kasus pencurian hp, sempat juga dia viral di Sosmed sewaktu dia mencuri handphone” tegasnya Kasat Reskrim.

Lebih lanjut kata dia, “jadi terkait dugaan adanya penyiksaan yang dilakukan oleh oknum Jatanras nanti kita lihat hasil otopsi keluar agar kita semua tidak berandai-andai lantaran hasil otopsi tidak bisa berbohong” tegasnya AKBP Ridwan.

Saat ini keluarga pelaku, kami telah menerima pelaporannya terkait diduga adanya penyiksaan yang dilakukan oleh anggota saat melakukan penangkapan, anggota yang turun sebanyak 4 orang saat melakukan penangkapan dan sesuai dengan prosedur juga, berdasarkan LP yang ada, dan pelaku juga diketahui sangat lihai dan susah untuk ditangkap, kemudian saat ini juga kami sudah terima pelaporan keluarga almarhum, dan pada malam ini juga dilakukan otopsi untuk mengetahui kebenarannya penyebab meninggalnya pelaku” pungkasnya  ( Irwan )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *