Mojokerto, Newspatroli.com
Pemerintah
Kabupaten Mojokerto saat ini terus berupaya dalam menurunkan angka stunting di wilayah Kabupaten Mojokerto. Pada kesempatan ini, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menekankan, kepada seluruh Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesehjaterann Keluarga (PKK) pada lingkup desa yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Dlanggu untuk menekan angka stunting yang ada di wilayah Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
“Rencana aksi penurunan stunting sudah disusun sejak 2018 dan terkendala pandemi covid-19. Saat ini pemerintah mulai bergerak lagi setelah pandemi covid melandai,” ucap Ikfina, saat menyampaikan materi dalam agenda pelatihan peningkatan Kapasitas TP PKK se-Kecamatan, di Kantor Kecamatan Dlanggu, Selasa, (5/7/2022) pagi Didampingi Camat Dlanggu Drs. AS. Bakri Yayik. MM. dan Istri.
Lebih lanjut, dalam menyukseskan program penurunan stunting di wilayah Kabupaten Mojokerto, Bupati Ikfina juga menjelaskan, dasar pemahaman terkait balita terkena stunting kepada seluruh TP PKK se-Kecamatan Dlanggu.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting jangka kedepannya adalah berhubungan dengan kecerdasan,” tuturnya.
Menurut hasil survei dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), menunjukan bahwa angka stunting di wilayah Kabupaten Mojokerto sebesar 27,4 persen, dalam hal ini Ikfina mengatakan, jumlah real stunting di Kabupaten Mojokerto perlu dikaji ulang, dengan cara melakukan monitoring secara langsung baik melalui Puskesmas atau Posyandu yang sudah ada.