Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Lewat SAPA! Malowopati, Pemkab Bojonegoro Ajak Warga Waspada Tumor dan Kanker Sejak Dini

Eko Wahyudi
WhatsApp Image 2023 02 08 At 20.45.23 E1675907554506
banner 120x600
banner 336x280

Bojonegoro – News PATROLI.COM –

Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo mengajak masyarakat untuk lebih mengenal tumor dan kanker sejak dini. Ajakan itu dilakukan lewat SAPA! (Selamat Pagi!) Malowopati FM, edisi Rabu (8/2/2023).

Dipandu penyiar Lia Yunita, SAPA! Malowopati FM menghadirkan narasumber dr. Rusdamayanti, Sp.PA selaku Dokter Spesialis Patologi Anatomi di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

Dalam paparannya, dr. Rusdamayanti, Sp.PA menjelaskan tentang istilah “tumor” yang sering dikaitkan dengan kanker ganas. Menurut dia, istilah tumor dapat digunakan untuk setiap pertumbuhan abnormal di dalam tubuh. Pertumbuhan tumor bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, peradangan, atau trauma. Jika tumor baik, pertumbuhannya bisa dikontrol, tetapi tumor ganas bisa berkembang dengan cepat dan tidak terkontrol, mempengaruhi organ lain di dalam tubuh.

Untuk mendiagnosa adanya pertumbuhan tumor di dalam tubuh, dr. Rusdamayanti menekankan pentingnya pemeriksaan rutin, terutama untuk pertumbuhan yang tidak normal. Hal itu untuk menentukan jenis terapi yang diperlukan. Selama pemeriksaan, sel dari jaringan yang terkena diambil dan dianalisis di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi apakah sel tersebut baik, ganas, atau terinflamasi.

Baca juga : Babinsa Koramil Kedungadem Bojonegoro, Bantu Benahi Rumah Warga Korban Angin Kencang

Dalam kondisi ini diperlukan peranan dokter patologi anatomi untuk dapat menentukan adanya radang dan tumbuhnya sel yang tidak normal. Terkadang, sel-sel yang tumbuh tidak normal dapat menyebabkan neoplasma, yaitu pertumbuhan tumor jinak atau ganas. “Namun, ada juga kondisi nonneoplasma seperti infeksi yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal,” jelasnya.

Dalam kondisi nonneoplasma, biasanya tindakan bedah tidak diperlukan, tetapi hanya cukup dengan pengobatan. Ia mencontohkan, pada kondisi titik kelenjar di leher atau ketiak yang mengalami benjolan. Pemeriksaan melalui dokter patologi anatomi dapat menentukan jenis dan tindakan yang perlu dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *