Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Dorong Perkembangan KLBB, ITS Luncurkan Inovasi Baterai Al-Udara

Favicon
Uji Coba Kendaraan Listrik Berbasis Baterai KLBB Dengan Dilengkapi Baterai Al Udara ITS Yang Dilaksanakan Di Gedung Research Center ITS E1709696325239
Uji coba Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) dengan dilengkapi Baterai Al-Udara ITS yang dilaksanakan di Gedung Research Center ITS
banner 120x600
banner 336x280

Surabaya – News PATROLI.COM –

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan uji coba aplikasi purwarupa generasi I Baterai Al-Udara ITS pada sepeda motor di Gedung Research Center ITS, Selasa (5/3/2024). Pertamina bersama Kedaireka Matching Fund ITS turut serta mendorong penelitian ini guna mendukung percepatan penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB).

Ketua tim penelitian Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng menjelaskan, baterai logam udara pada penelitiannya ini merupakan mesin bahan bakar logam yang menggunakan aluminium. Baterai ini dirancang untuk percepatan penggunaaan KLBB guna mendorong Indonesia yang mandiri energi dan teknologi.

Heru menyampaikan bahwa terobosan baru dari baterai ini dapat mencegah dendrit atau kristalisasi logam lithium yang dimulai pada anoda dan dapat menyebar ke seluruh baterai. “Dendrit dapat menjadi masalah genting pada baterai,” tegas Heru mengingatkan. Dalam tim tersebut, Heru juga menggandeng mahasiswa S1, S2, dan S3 Departemen Teknik Kimia ITS dalam menyelesaikan penelitian ini.

Baca juga : Kejati Jatim Ekspose Restorative Justice Mandiri 4 Perkara Pidana Umum

Lebih lanjut, profesor Departemen Teknik Kima ITS ini menerangkan, timnya menggunakan elektrodeposisi campuran logam Zn dan Mn untuk mengatasi peristiwa dendrit. Baterai udara ini didesain secara khusus sehingga memiliki permukaan kurus dan tiga dimensi agar ion aluminium dapat secara homogen mengambil aluminium. “Alhasil, baterai menjadi bertahan lebih lama hingga 140 jam,” ungkap dosen dari Laboratorium Elektrokimia ITS ini.

Alumnus ITS ini menerangkan bahwa baterai logam tersebut juga aman untuk lingkungan karena menggunakan elektrolit air dengan tambahan garam Natrium Klorida (NaCl). Larutan garam biasa digunakan sehari-sehari sehingga aman dan tidak terjadi apa-apa pada tubuh manusia. Terlebih, masalah krusial seperti kebocoran juga tidak akan jadi masalah. “Baterai udara ini tidak menyebabkan kenaikan suhu yang signifikan sehingga tidak terjadi thermal runaway atau panas berlebihan,” papar dosen berkacamata ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *